KOMPAS.TV – Perekonomian nasional yang sempat mencatat pertumbuhan negatif saat dilanda pandemi Covid-19 tahun 2020 mulai berangsur pulih. Situasi ekonomi dunia pun turut menunjukkan tanda-tanda perbaikan ke arah positif.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, ekonomi Indonesia pada Triwulan IV-2022 mencatatkan pertumbuhan solid sebesar 5,01% (yoy). Tak heran, pertumbuhan ekonomi yang melaju pesat tersebut menarik minat pasar internasional.
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) merilis data investor asing yang bersedia menanamkan modal sebesar 10.259 juta dollar AS untuk 15.173 proyek sektoral Indonesia per Maret 2022.
Proses penanaman modal tersebut menghasilkan potensi kerja sama multilateral yang juga menyasar banyak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Kini, para pelaku UMKM pun berkesempatan bersaing dalam skala global.
Namun, sebelum berhasil menembus pasar global, tiap pelaku usaha tentunya perlu menyiapkan diri sebaik mungkin. Salah satu modal yang diperlukan agar tetap kompetitif dalam persaingan ekonomi global adalah kemampuan bahasa asing.
Kemampuan berbahasa asing dapat menjadi modal pelaku usaha untuk menyusun strategi bisnis maupun saat menjalankan operasional. Selain dapat berkomunikasi secara lebih efektif, perusahaan akan lebih mudah mendapatkan kepercayaan untuk membangu kerja sama yang baik.
Jika menguasai bahasa asing, perusahaan dapat meningkatkan akses pasar dan menjangkau pelanggan baru. Dengan begitu, perusahaan dapat meningkatkan penjualan dan pendapatan.
Keunggulan lain memiliki kemampuan bahasa asing yaitu memahami budaya pelanggan, mulai dari konteks, nuansa, hingga kebiasaan pelanggan. Jadi, perusahaan bisa menentukan strategi pemasaran terbaik sehingga lebih tepat sasaran.
Bahasa asing dapat menjadi keunggulan tersendiri bagi perusahaan dalam persaingan pasar global. Keunggulan kompetitif tersebut dapat dimanfaatkan perusahaan dalam memperluas operasi hingga memenangkan persaingan bisnis, terutama menghadapi pelaku usaha tanpa kemampuan bahasa asing.
Seiring perkembangan teknologi, seluruh manfaat tersebut dapat diperoleh perusahaan-perusahaan di Indonesia melalui platform penerjemahan berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Teknologi penerjemahan AI menggunakan algoritma dan teknik pemrosesan bahasa alami atau neuro-linguistic programming (NLP) untuk menginterpretasikan bahasa sumber. Melalui teknologi ini, pengguna dapat menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain secara otomatis dengan tingkat akurasi tinggi.
Selain akurat, penerjemahan yang dihasilkan teknologi AI akan sesuai makna dari bahasa target. Salah satu teknologi penerjemahan AI yang sudah membantu banyak perusahaan di seluruh dunia adalah DeepL Translator.
DeepL Translator diperkenalkan pertama kali pada 2017 oleh perusahaan komunikasi berbasis teknologi AI asal Jerman, DeepL. Sudah banyak perusahaan di Eropa dan Jepang yang memanfaatkan layanan DeepL Translator dalam kebutuhan bisnis mereka.
Layanan yang ditawarkan DeepL Translator antara lain menerjemahkan situs web dan materi pemasaran. DeepL Translator juga dapat digunakan untuk komunikasi multibahasa secara tertulis dan layanan pelanggan melalui e-mail, media sosial, serta aplikasi layanan pesan antar.
Penerjemah AI ini menggunakan jaringan neural terkemuka di industri penerjemahan dan arsitektur komputer yang eksklusif untuk menghasilkan terjemahan akurat. Jadi, pengguna bisa mendapatkan hasil terjemahan yang tepat dan sesuai konteks hanya dalam hitungan detik.
Sistem jaringan neural yang selalu dilatih dengan banyak teks terjemahan membuat DeepL Translator lebih unggul dibandingkan penerjemah AI lain. Di sisi lain, para peneliti juga selalu meningkatkan metodologi jaringan neural ini, khususnya di bidang arsitektur jaringan.
Sejak Mei 2022, DeepL Translator resmi menyediakan bahasa Indonesia sehingga memungkinkan pelaku usaha tanah air menggunakan jasa penerjemah AI.
Founder dan Chief Executive Officer (CEO) DeepL Jaroslaw Kutylowski mengatakan, tersedianya bahasa Indonesia membuka peluang bagi pebisnis Indonesia, baik individu maupun organisasi, untuk menjangkau jutaan orang di seluruh dunia.
"Sebagai perusahaan AI, kami selalu ingin mendobrak batas-batas teknologi. Misi utama kami jelas, yaitu mendobrak hambatan bahasa dan menjembatani kesenjangan budaya," kata Kutylowski seperti dikutip dari situs resmi DeepL.
Kutylowski menjelaskan, penambahan bahasa Indonesia dalam layanan DeepL Translator menjadi gerbang bagi perusahaan Indonesia untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara global.
Menurut analisis perusahaan konsultansi manajemen global asal Amerika Serikat McKinsey, Indonesia memiliki potensi untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi sekitar 150 miliar dollar AS, atau 10 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2025 jika mampu merangkul dan memanfaatkan digitalisasi secara optimal.
Para pelaku bisnis harus bersifat terbuka, menerima, serta mampu memanfaatkan transformasi digital untuk mengoptimalkannya. Karena itu, pemanfaatan teknologi penerjemahan AI, seperti DeepL Translator, menjadi salah satu implementasi yang dapat diterapkan pelaku bisnis di Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.