Teknologi penerjemahan AI menggunakan algoritma dan teknik pemrosesan bahasa alami atau neuro-linguistic programming (NLP) untuk menginterpretasikan bahasa sumber. Melalui teknologi ini, pengguna dapat menerjemahkan teks dari satu bahasa ke bahasa lain secara otomatis dengan tingkat akurasi tinggi.
Selain akurat, penerjemahan yang dihasilkan teknologi AI akan sesuai makna dari bahasa target. Salah satu teknologi penerjemahan AI yang sudah membantu banyak perusahaan di seluruh dunia adalah DeepL Translator.
DeepL Translator diperkenalkan pertama kali pada 2017 oleh perusahaan komunikasi berbasis teknologi AI asal Jerman, DeepL. Sudah banyak perusahaan di Eropa dan Jepang yang memanfaatkan layanan DeepL Translator dalam kebutuhan bisnis mereka.
Layanan yang ditawarkan DeepL Translator antara lain menerjemahkan situs web dan materi pemasaran. DeepL Translator juga dapat digunakan untuk komunikasi multibahasa secara tertulis dan layanan pelanggan melalui e-mail, media sosial, serta aplikasi layanan pesan antar.
Penerjemah AI ini menggunakan jaringan neural terkemuka di industri penerjemahan dan arsitektur komputer yang eksklusif untuk menghasilkan terjemahan akurat. Jadi, pengguna bisa mendapatkan hasil terjemahan yang tepat dan sesuai konteks hanya dalam hitungan detik.
Sistem jaringan neural yang selalu dilatih dengan banyak teks terjemahan membuat DeepL Translator lebih unggul dibandingkan penerjemah AI lain. Di sisi lain, para peneliti juga selalu meningkatkan metodologi jaringan neural ini, khususnya di bidang arsitektur jaringan.
Sejak Mei 2022, DeepL Translator resmi menyediakan bahasa Indonesia sehingga memungkinkan pelaku usaha tanah air menggunakan jasa penerjemah AI.
Founder dan Chief Executive Officer (CEO) DeepL Jaroslaw Kutylowski mengatakan, tersedianya bahasa Indonesia membuka peluang bagi pebisnis Indonesia, baik individu maupun organisasi, untuk menjangkau jutaan orang di seluruh dunia.
"Sebagai perusahaan AI, kami selalu ingin mendobrak batas-batas teknologi. Misi utama kami jelas, yaitu mendobrak hambatan bahasa dan menjembatani kesenjangan budaya," kata Kutylowski seperti dikutip dari situs resmi DeepL.
Kutylowski menjelaskan, penambahan bahasa Indonesia dalam layanan DeepL Translator menjadi gerbang bagi perusahaan Indonesia untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara global.
Menurut analisis perusahaan konsultansi manajemen global asal Amerika Serikat McKinsey, Indonesia memiliki potensi untuk merealisasikan pertumbuhan ekonomi sekitar 150 miliar dollar AS, atau 10 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2025 jika mampu merangkul dan memanfaatkan digitalisasi secara optimal.
Para pelaku bisnis harus bersifat terbuka, menerima, serta mampu memanfaatkan transformasi digital untuk mengoptimalkannya. Karena itu, pemanfaatan teknologi penerjemahan AI, seperti DeepL Translator, menjadi salah satu implementasi yang dapat diterapkan pelaku bisnis di Indonesia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.