Kompas TV saintek sains

Begini Penjelasan BMKG soal Hujan Deras Muncul saat Musim Kemarau

Kompas.tv - 11 Juli 2024, 09:59 WIB
begini-penjelasan-bmkg-soal-hujan-deras-muncul-saat-musim-kemarau
Foto ilustrasi. Hujan mengguyur di perempatan Pangkalan Jati, Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (23/12/2019). Sebaran curah hujan di Jabodetabek masih kisaran sedang (20-50 mm per hari) hingga lebat (50-100 mm per hari). Prakiraan cuaca di wilayah Indonesia besok, Senin (10/6/2024) berdasarkan prediksi BMKG. (Sumber: KOMPAS/AGUS SUSANTO)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Deni Muliya

Fenomena iklim dan cuaca di Indonesia sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dinamika cuaca yang beragam.

Baca Juga: Daftar Wilayah yang Diprediksi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang 11-12 Juli 2024

Selama musim kemarau, potensi gangguan seperti MJO dan gelombang atmosfer lainnya tetap dapat menyebabkan pembentukan awan hujan.

"Fenomena iklim dan cuaca di Indonesia sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dinamika cuaca yang beragam. Selama musim kemarau, adanya potensi gangguan seperti MJO dan gelombang atmosfer lainnya tetap dapat menyebabkan pembentukan awan hujan," jelasnya.

Peringatan Dini BMKG

Berdasarkan analisis tersebut, BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca di mana diperkirakan akan terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Bahkan disertai kilat petir dan angin kencang di sebagian wilayah Indonesia pada 8-14 Juli.

Wilayah yang diperkirakan akan terkena dampak antara lain sebagian besar wilayah Sumatra, sebagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

Namun, khusus untuk pulau Jawa, potensi hujan diperkirakan akan menurun mulai periode tanggal 11 Juli.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto menambahkan, peningkatan curah hujan akibat gangguan fenomena atmosfer tidak akan berlangsung berhari-hari dan diprediksi hanya 1-3 hari di setiap wilayah.

Saat ini, wilayah Jakarta dan Banten yang pekan kemarin diguyur hujan lebat sudah mulai cerah kembali.

Kondisi ini diprediksikan akan menurun, di mana wilayah Jawa, Banten, Bali, dan Nusa Tenggara akan kembali mengalami kondisi musim kemarau yang normal.

BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memonitor perkembangan informasi cuaca yang dinamis melalui seluruh kanal informasi BMKG, seperti aplikasi InfoBMKG dan media sosial BMKG.

Penting bagi masyarakat Indonesia untuk memahami kompleksitas fenomena iklim dan cuaca di Indonesia.

Termasuk dampak perubahan iklim, sehingga dapat lebih waspada dan siap menghadapi perubahan cuaca ekstrem.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x