JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro menyebut, ada 960.000 pelajar dan mahasiswa terlibat dalam kegiatan judi online.
Satryo juga mengatakan, sebagian besar dari angka tersebut adalah mahasiswa yang tersebar di sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta di Indonesia.
Sebagai upaya untuk mengatasi hal tersebut, pihak Kemendiktisaintek segera menyiapkan layanan khusus pengaduan judi online di perguruan-perguruan tinggi di Indonesia.
"Terkait dengan judi online, maka kelompok mahasiswa yang terlibat sampai saat ini berjumlah total 960.000 (orang)," kata Mendiktisaintek Satryo, Kamis (21/11/2024) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Laporkan Penindakan Judi Online, Kabareskrim: 619 Kasus Diungkap, Uang 77 Miliar Disita!
"Pengaduannya sekarang kita siapkan. Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta harus punya pengaduan bagi mereka yang terjebak judi online," sambungnya.
Selain itu, Menteri Satryo juga sudah memberikan perintah khusus kepada para pimpinan seluruh perguruan tinggi negeri maupun swasta di Indonesia.
"Kemdiktisaintek perintahkan setiap pemimpin Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta untuk berupaya mencegah keterlibatan dosen, mahasiswa, dan tenaga didik supaya tidak terlibat judi online," tegasnya.
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Nezar Patria menyebut, transaksi judi online di Indonesia bisa mencapai Rp700 triliun per tahun 2024 jika tidak ada langkah intervensi.
Baca Juga: 'Jerat Candu Judi Online' Program Sasaran KompasTV Raih Juara 2 Anugerah Jurnalistik Komdigi 2024
“Data dari PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) itu perputaran uang (judi online) hampir Rp400 triliun dan jika tidak dilakukan upaya pencegahan dia bisa sampai Rp700 triliun perputaran uangnya," kata Nezar, saat acara pelantikan pengurus Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Jawa Timur di Surabaya, Rabu (20/11/2024).
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.