Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Sebuah pertanyaan muncul dari Teman Hati tentang berdosakah kita bila ikut mengomentari seseorang yang sedang Panjat Sosial?
Seperti telah dijelaskan di awal segmen yang dimaksud Pansos atau Panjat Sosial adalah sebuah bentuk perilaku dari seseorang yang ingin menunjukkan dan meningkatkan status sosial mereka di media sosial.
Kang Rashied menjelaskan sebagaimana disebutkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits yang shahih,
"Dan bahwasanya kendali segala perkara, segala urusan ditangan Allah subhanahu wa ta’ala. Maka hendaklah seorang hamba selalu kembali kepada Allah subhanahu wa ta’ala, selalu bertawakal kepada Allah dan selalu berlindung diri kepada Allah agar Allah subhanahu wa ta’ala melindunginya dari keburukan jiwanya dan agar Allah melindunginya dari apa yang Allah murkai dan agar Allah memberinya petunjuk kepada jalan yang lurus."
Allah ta’ala berfirman:
“…Dan barangsiapa yang berpegang teguh dengan tali agama Allah maka sungguh ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Ali-Imran[3]: 101)
Bila kita ingin menolong orang yang berlaku riya dalam amalannya maka kita sebaiknya memperbaiki niat kita dulu agar jangan sampai niatnya sama dengan pelaku riya.
Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu dia berkata,
“Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Barang siapa di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu maka hendaknya dengan lisannya. Dan apabila tidak mampu lagi maka dengan hatinya, sesungguhnya itulah selemah-lemah iman.’.” (HR. Muslim)
Apabila kalian telah melaksanakan kewajiban beramar ma’ruf dan nahi mungkar yang dituntut (oleh agama) itu berarti kalian telah menunaikan kewajiban yang dibebankan kepada kalian.
Wallahu a’lam bis shawab
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.