Kompas TV religi beranda islami

Naskah Khotbah Jumat, 10 Januari 2025 tentang Peristiwa Penting di Bulan Rajab

Kompas.tv - 10 Januari 2025, 07:37 WIB
naskah-khotbah-jumat-10-januari-2025-tentang-peristiwa-penting-di-bulan-rajab
Ilustrasi Mimbar Masjid KH Hasyim Asyary di Daan Mogot, Jakarta. Teks khotbah Jumat 10 Januari 2025 (Sumber: Kompas.TV/dedik priyanto)
Penulis : Dian Nita | Editor : Iman Firdaus

Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahîh Muslim mengomentari hadits di atas dengan mengatakan, “Secara lahiriah, yang dimaksud sahabat Sa’id bin Jubair dengan pengambilan hadits ini sebagai dalil adalah bahwa tidak ada nash yang menyatakan sunnah atau pun melarang secara khusus terkait puasa Rajab.

Baca Juga: Jadwal Awal Puasa Ramadan 2025 NU, Muhammadiyah, dan Pemerintah

Karenanya, ia masuk dalam hukum puasa pada bulan-bulan yang lain. Tidak ada satu pun hadits tsâbit terkait puasa Rajab, baik anjuran maupun larangan. Akan tetapi, hukum asal puasa adalah disunnahkan.

Dalam Sunan Abu Dawud bahwa Rasulullah SAW menyatakan kesunnahan puasa pada bulan-balan harâm (al-Asyhur al-Hurum, empat bulan yang dimuliakan), dan Rajab adalah salah satunya. Wallahu a’lam.”

Sedangkan Ibnu Hajar al-Haitami dalam kitab al-Fatâwâ al-Fiqhiyyah al-Kubrâ menyatakan bahwa meskipun hadits-hadits mengenai keutamaan puasa Rajab tidak ada yang sahih, tapi bukan berarti semuanya palsu.

Menurutnya, di antara hadits-hadits tersebut ada yang tidak palsu, melainkan berstatus dha’if dan boleh diamalkan dalam fadhâ’ilul a’mâl (keutamaan amal-amal kebaikan). 

Hadirin yang dirahmati Allah… 

Pada bulan Rajab, ada beberapa peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah umat Islam. Hal ini tentu bukanlah kebetulan semata, akan tetapi menunjukkan bahwa Rajab adalah salah satu bulan yang mulia.

Di antaranya adalah:
Pertama, Sayyidah Âminah binti Wahb mulai mengandung janin yang kelak diberi nama Muhammad pada bulan Rajab.

Setelah mengandung selama sembilan bulan, pada bulan Rab’ul Awwal Sayyidah Âminah melahirkan makhluk yang paling mulia, baginda Nabi agung Muhammad. Kelahirannya adalah rahmat yang Allah hadiahkan kepada alam semesta.

Kedua, pada 27 Rajab, terjadi peristiwa Isra dan Miraj, salah satu mukjizat terbesar yang Allah anugerahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW.

Mengenai mukjizat agung ini, penting untuk digarisbawahi bahwa maksud dan tujuan Isra dan Miraj bukan berarti Allah di atas lalu Rasulullah SAW diperintahkan naik ke atas untuk sowan bertemu dan menghadap Allah. 

Bukan seperti itu yang dimaksud dengan mukjizat yang luar biasa ini. Para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah menegaskan bahwa Allah Mahasuci dari tempat dan arah.

Dia ada namun keberadaan-Nya tidak membutuhkan pada tempat dan arah. Dia ada tanpa tempat dan arah sebelum terciptanya tempat dan arah. Dan setelah menciptakan keduanya, Dia tidak berubah, tetap ada tanpa tempat dan arah.

Maksud dan tujuan Isra dan Mi’raj adalah memuliakan Rasulullah SAW, memperlihatkan kepadanya beberapa keajaiban dan tanda kekuasaan Allah dan menerima perintah shalat di tempat yang sangat mulia dan tidak pernah satu kali pun dilakukan maksiat di dalamnya. 

Ketiga, pada hari kesepuluh bulan Rajab tahun 9 H, terjadi perang Tabuk.

Keempat, pada bulan Rajab tahun 9 H, Ash-hamah an-Najasyi, raja Habasyah tutup usia dalam keadaan Muslim.

Kelima, Imam Syafi’i wafat pada bulan Rajab tahun 204 H dalam usia 54 tahun. Beliau dimakamkan di Mesir.

Keenam, ada bulan Rajab tahun 101 H, Khalifah Umar bin Abdul Aziz meninggal dalam usia 39 tahun.

Ketujuh, ada tanggal 27 Rajab 583 H, Sultan Shalahuddin al-Ayyubi berhasil membebaskan Baitul Maqdis, Palestina. Ketika ingin membebaskan Palestina, Sultan Shalahuddîn al-Ayyubi tidak langsung menyiapkan tentara dan peralatan perang.

Akan tetapi yang mula-mula beliau lakukan adalah mempersatukan umat Islam dalam satu ikatan aqidah yang benar, yaitu aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah. Kesatuan aqidah akan melahirkan kesatuan hati. 

Kesatuan hati antarumat Islam adalah kekuatan dahsyat yang tidak terkalahkan. Salah satu upaya untuk mewujudkan hal itu, beliau memerintahkan setiap juru adzan di semua wilayah yang beliau kuasai untuk mengumandangkan aqidah Asy’ariyyah setiap hari sesaat sebelum adzan Shubuh.

Kedelapan, Pada 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926, para ulama berkumpul di Surabaya menyepakati lahirnya Jam’iyyah Nahdhatul Ulama, sebuah organisasi sosial dan keagamaan yang salah satu tujuan utamanya adalah memperjuangkan aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah dan sistem bermadzhab dalam beragama.

Ma’âsyiral Muslimîn rahimakumullâh..

Demikian khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan pada bulan Rajab ini kita senantiasa diberi kekuatan, kemudahan dan kemampuan untuk memperbanyak kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT. Amin.

أَقُوْلُ قَوْلِي هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهُ لِي وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

 أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَاا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ النَّحۡل : فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ 

 


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x