Pertama, engkau menghadap kepadaKu, sementara kau mencintai orang yang Aku cintai. Kedua, engkau menghadap kepada-Ku sementara di dadamu terdapat satu keharaman.
Ketiga engkau menghadap kepadaKu, sementara warna rambutmu sudah mulai memutih. Dan Aku malu menghadap seorang kakek yang rambutnya memutih.’”
Lalu kuburan itu pun menutup kembali.
“Wahai Ibrahim, maukah engkau tunjukkan kepadaku di mana kuburan itu?" tanya Ghasuli.
“Wahai sahabatku, berbisnilah dengan Allah, niscaya Dia akan memperlihatkanmu pelbagai hal aneh dan kejaiban.”
Lalu, apa sih maksud berbisnis dengan Allah?
Ulama menafsirkan kisah ini sebagai sebuah perumpamaan. Berbisnis dengan Allah bermakna, saat kita melakukan perniagaan atau berbisnis, hendaklah selalu diniatkan untuk beribadah kepada-Nya.
Kita dianjurkan untuk berbisnis atau berniaga lantaran kecintaan kita terhadap-Nya. Berbisnislah yang dapat memudahkan umat-Nya dan tidak melibatkan diri pada bisnis yang diharamkan.
Kelak, jika bisnis itu dilakukan atas niat karena Allah, kita akan menemukan keajaiban-keajaiban seperti yang pernah terjadi pada sahabat Abu Yusuf Ghasuli tadi.
Wallahu a'lam.
Baca Juga: Kisah Ajaib Sedekah, Sekantong Pasir yang Berubah Jadi Gandum
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.