Kompas TV regional peristiwa

TNI Pasangi Patok di Kantor Wali Kota Magelang, Komandan: Kami Minta Aset Diserahkan Secepatnya

Kompas.tv - 4 Juli 2020, 10:53 WIB
tni-pasangi-patok-di-kantor-wali-kota-magelang-komandan-kami-minta-aset-diserahkan-secepatnya
Puluhan anggota TNI mendatangi kantor Walikota Magelang, Jawa Tengah, Jumat (3/7/2020). Mereka memasang beberapa patok plang atau papan nama di area depan kantor tersebut. (Sumber: (KOMPAS.COM/IKA FITRIANA))
Penulis : Tito Dirhantoro

MAGELANG, KOMPAS TV - Mengenakan seragam loreng, puluhan anggota TNI mendatangi kantor wali kota Magelang, Jawa Tengah, pada Jumat (3/7/2020). 

Mereka memasang beberapa patok berupa pelang atau papan nama di area depan kantor tersebut.

Selain itu, juga di depan Gedung DPRD Kota Magelang, dan Gedung Pertemuan Wiworo Wiji Pinilih. 

Baca Juga: Selain Oknum Marinir, 2 Anggota TNI AD Juga Terlibat Penusukan Babinsa Serda Saputra, Ini Perannya

Ketiga bangunan itu memang berada dalam satu komplek dengan kantor wali kota Magelang, di Jalan Sarwo Edhie Wibowo Nomor 1.

"Tanah dan Bangunan Ini Milik Dephankam Cq. Mako Akabri/Mako Akademi TNI, Berdasarkan SHP No.9 Tahun 1981, IKN No.2020335014, Luas Tanah 40.000 M2," demikian yang tertulis di papan nama tersebut.

Komandan Resimen Chandradimuka Akademi TNI, Kolonel (Pas) Tri Bowo, menjelaskan pemasangan papan nama ini sebagai tanda atau bentuk penegasan.

Aset yang sampai saat ini digunakan Pemkot Magelang itu, kata dia, merupakan milik Markas Komando (Mako) Akabri, yang kini bernama Mako Akademi TNI. 

Baca Juga: Panglima TNI Lepas Jenazah Anumerta Rama, Prajurit TNI Yang Gugur di Kongo

"Sejak 1985 Pemkot Magelang menempati aset kami. Pemkot Magelang dalam hal ini hanya bersifat pinjam pakai," kata Tri Bowo dikutip dari Kompas.com pada Jumat (4/7/2020).

Tri Bowo mengatakan, karena aset gedung dipakai Pemkot Magelang, selama ini pihaknya menumpang pada fasilitas Akademi Militer (Akmil). 

Karena itu, pihaknya ingin mengambil alih aset tersebut untuk ditempati sebagai Resimen Candradimuka Akademi TNI.

Untuk pengambilalihan aset itu, Tri Bowo mengaku telah mengantongi dokumen kepemilikan tanah dan aset yang sah.

Baca Juga: Anggota TNI AD Tewas Ditusuk Oknum Marinir Mabuk, Korban Dikejar Lalu Ditikam Badik dari Belakang

Lebih lanjut, Tri Bowo menjelaskan, terkait persoalan ini sebetulnya sudah ada dialog antara Pemkot Magelang dan Akademi TNI. Hasilnya, ada dua opsi yang bisa dipilih Pemkot Magelang.

Pertama, saat dijembatani Menteri Keuangan dan Bappenas, Pemkot Magelang diminta menyiapkan anggaran untuk islah antara Akademi TNI dan Pemkot Magelang.

Namun, anggaran itu tidak bisa disiapkan. Pilihan kedua, Pemkot Magelang dapat menempati kantor yang lama di PDAM Kota Magelang di Jalan Veteran Kota Magelang.

"Kami berharap secepatnya aset ini diserahkan kepada kami. Kalau dari pimpinan (Akademi TNI) segera. Kalau pemkot minta waktu, kami akan memberikan waktu," ujar Tri Bowo.

Baca Juga: Try Sutrisno dan Purnawirawan TNI akan Datangi Pimpinan MPR Sore Ini, Ada Apa?

"Yang penting ada komunikasi dan niat baik dari pemkot, menyiapkan dulu perkantoran, baru kita akan bergeser."

Kegiatan pemasangan papan nama itu pun sempat mengagetkan para ASN Pemkot Magelang yang tengah beraktivitas. Termasuk masyarakat di sekitar Kantor wali kota Magelang.

Walau demikian kegiatan berlangsung lancar dan aman. Puluhan anggota TNI langsung meninggalkan lokasi setelah usai memasang papan nama. 

Wali Kota Magelang, Sigit Widyonindito, menyayangkan pemasangan pelang oleh anggota TNI tersebut.

Baca Juga: Setelah Didatangi Purnawirawan TNI, RUU HIP Berubah Jadi RUU PIP, Bamsoet: MPR Mendukung

Sigit mengatakan, selama empat tahun terakhir pihaknya selama ini sudah melakukan berbagai upaya dialog dengan Akademi TNI yang difasilitasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait persoalan aset tersebut.

"Kami sayangkan ada pemasangan plang itu. Sejauh ini kami berkomunikasi dengan baik dengan Akademi TNI, bahkan kemarin (Kamis, 2 Juli 2020) kami juga rapat membahas persoalan ini, difasilitasi Kemendagri, tapi memang hasilnya masih ditunda,” kata Sigit.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x