A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Sebelum Dibunuh Ayahnya, Siswa SMPN 6 Tasikmalaya Delis Sulistina Minta Uang Rp400 Ribu

Kompas TV regional berita daerah

Sebelum Dibunuh Ayahnya, Siswa SMPN 6 Tasikmalaya Delis Sulistina Minta Uang Rp400 Ribu

Kompas.tv - 27 Februari 2020, 14:18 WIB
sebelum-dibunuh-ayahnya-siswa-smpn-6-tasikmalaya-delis-sulistina-minta-uang-rp400-ribu
Pelaku pembunuhan Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang tewas di gorong-gorong sekolahnya ternyata ayah kandungnya sendiri dan telah ditangkap Kepolisian setempat, Kamis (27/2/2020). (Sumber: (KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA))
Penulis : Tito Dirhantoro

TASIKMALAYA, KOMPAS TV - Delis Sulistina, siswa SMP Negeri 6 Tasikmalaya, Jawa Barat, sempat terlibat cekcok dengan ayahnya, Budi Rahmat, sebelum tewas dibunuh di rumah kosong pada Senin (27/1/2020).

Bermula ketika Delis memutuskan menyusul ayahnya ke tempat kerjanya. Menggunakan angkutan umum, Delis datang bermaksud meminta uang Rp400 ribu kepada ayahnya.

Namun permintaan siswa berusia 13 tahun itu dikabulkan ayahnya lantaran ketika itu tak mempunyai uang. Karena tak dituruti, Delis marah. Keduanya lantas cekcok.

"Korban minta uang Rp400 ribu, tapi tak bisa dipenuhi pelaku. Lantas, keduanya terlibat cekcok sampai pelaku emosi mencekik korban sampai tewas," kata Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Anom Karibianto di Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (27/2/2020).

Baca Juga: Pelaku Lanjut Bekerja Usai Bunuh Anaknya Delis Sulistina di Rumah Kosong

Dari pengakuannya kepada polisi, kata Anom, pelaku merasa emosi dan kesal lantaran anaknya tetap ngotot agar diberikan uang untuk mengikuti kegiatan sekolah study tour itu.

“Pelaku emosi korban meminta uang untuk biaya studi tour sekolahnya ke Bandung,” ucap Anom.

Lebih lanjut, Anom menuturkan, pelaku membunuh korban di sebuah rumah kosong yang berada di dekat lokasi tempat kerja pelaku.

Setelah dipastikan tewas, lanjut Anom, pelaku pun sempat membiarkan jasad anaknya berada di rumah kosong tersebut.

Kemudian pelaku kembali melanjutkan pekerjaannya yang lokasinya tak jauh dari lokasi pembunuhan.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x