PEMALANG, KOMPAS.TV - Sebagai bentuk protes dan tuntutan warga kepada pemerintah setempat atas fenomena sampah yang menggunung serta berserakan diberbagai ruas jalan Pemalang, warga menggelar unjuk rasa sekaligus menumpahkan sampah yang diangkut oleh dua truk sampah, di depan gerbang Kantor Bupati Pemalang.
Warga ingin agar tumpukan sampah di permukiman dan jalan-jalan kota bisa segera diatasi karena baunya busuk, dan mengganggu kesehatan masyarakat. Usai melakukan orasi, perwakilan warga ditemui oleh bupati untuk berdialog tentang tuntutan mereka.
“Kami datang kemari bukan hanya sekadar aksi. Kami memberikan solusi yang insya Allah mudah-mudahan Bapak Bupati bisa terima. Harapan kami satu bulan sampah di Pemalang ini selesai, dengan solusi yang kami berikan,” ujar Mulyadi, koordinator aksi.
Bupati mengaku, terus mengupayakan agar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Pesalakan dibuka kembali supaya sampah bisa kembali di buang di tempat tersebut. Hasil pertemuan bupati dengan pendemo akan ditindak lanjuti agar permasalahan segera selesai.
“Belum mencapai kesepakatan dan belum ada hasil. Nanti mungkin ada delegasi lagi, lalu kesepakatan-kesepakatan tadi bisa ditangani bersama ya sudah. Untuk yang tadi menjanjikan itu mungkin sebagai warga yang peduli,” tutur Mansur Hidayat, Bupati Pemalang.
Permasalahan sampah di Kabupaten Pemalang berawal dari penutupan tempat pembuangan sampah akhir oleh warga, di Dusun Pesalakan, Desa Pegongsoran, Pemalang, yang berlangsung sejak 11 Mei 2023 atau 1,5 tahun lalu.
Sejak itu permasalahan sampah di Kabupaten Pemalang tak kunjung selesai, dan menyisakan protes yang terus-menerus dari warga.
#pemalang #bupatipemalang #tpapesalakan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.