ACEH, KOMPAS.TV - Pihak BMKG Aceh mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Aceh.
Cuaca tersebut dipicu oleh aktivitas angin muson Asia yang menyebabkan hujan lebat, petir, dan angin kencang.
Selain itu, potensi cuaca ekstrem di Aceh juga dipengaruhi oleh adanya belokan angin atau shearline, konvergensi, serta kondisi Indian Ocean Dipole (IOD) negatif yang aktif.
Fenomena ini berkontribusi pada pembentukan awan hujan di wilayah Samudera Hindia bagian barat.
"Angin ini bertiup dari arah barat menuju timur, dari benua Asia bertekanan tinggi ke benua Australia bertekanan rendah. Biasanya terjadi saat musim hujan," jelas Prakirawan BMKG Aceh, Nabila, di Banda Aceh, Kamis (5/12/2024).
"IOD didefinisikan sebagai perbedaan suhu permukaan laut antara dua wilayah, yaitu di Laut Arab (Samudera Hindia bagian barat) dan Samudera Hindia bagian timur di selatan Indonesia," ungkapnya dikutip dari Antara.
Baca Juga: Intip Keunikan dan Cara Membuat Transportasi Tradisional Perahu Kole-Kole
Nabila memaparkan, angin muson membawa uap air dengan pola musiman tertentu dan berdampak besar pada perubahan cuaca, terutama saat pergantian musim.
Menurut Nabila, keberadaan Madden Julian Oscillation (MJO) di fase 4 meningkatkan suplai uap air dari Samudera Hindia ke wilayah Indonesia bagian barat, termasuk Aceh.
MJO adalah osilasi atmosfer non-musiman yang bergerak dari barat ke timur di lapisan troposfer dengan siklus 30-60 hari.
"Fenomena ini sangat berdampak terhadap kondisi anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya. Fase 3-4 sangat berpengaruh untuk wilayah Aceh," tambahnya.
Lebih lanjut ia menyebutkan, suhu muka laut yang hangat di perairan utara dan barat Aceh memperbesar peluang penguapan, sehingga meningkatkan risiko terjadinya cuaca ekstrem.
Potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang diprediksi akan melanda sejumlah wilayah pada beberapa hari ke depan.
Pada tanggal 6 Desember, wilayah yang berpotensi terdampak meluas mencakup Aceh Barat, Aceh Barat Daya, Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Aceh Timur, dan Aceh Utara.
Selain itu, ada pula di cakupan Bener Meriah, Bireuen, Gayo Lues, Langsa, Nagan Raya, Pidie, Pidie Jaya, Simeulue, dan Subulussalam.
Masyarakat di wilayah-wilayah tersebut diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana akibat cuaca ekstrem seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang.
Baca Juga: BNN RI Ungkap 15 Kasus Narkoba dan Tangkap 35 Tersangka, 1 Personel Oknum Polda Jatim
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.