Ia juga berjanji memberikan pendampingan lain bagi keluarga korban, termasuk menanggung biaya otopsi korban, pendampingan kesehatan keluarga korban, hingga pendampingan hukum selama proses persidangan hingga putusan.
Icha menambahkan, dirinya telah bertemu langsung dengan orang tua korban, dan melihat bahwa psikis mereka masih cukup terganggu. Bahkan, sang ibu masih kerap mengigau memanggil-manggil nama anaknya.
Sementara, ayah korban pun masih sulit untuk diajak berkomunikasi. Saat diajak berbicara, ia masih kerap menangis.
Korban Siswi Kelas I
Bocah berusia 7 tahun diduga meninggal setelah menjadi korban kekerasan seksual dan penganiayaan.
Korban merupakan siswi kelas I madrasah ibtidaiyah atau setingkat sekolah dasar.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kalibaru Iptu Yaman Adinata membenarkan adanya peristiwa itu. Menurutnya, peristiwa itu terungkap saat orang tua korban curiga korban tak kunjung pulang setelah lewat jam usai sekolah, Rabu (13/11/2024).
Baca Juga: Bejat! 2 Remaja Perkosa Anak Sejak SD Hingga SMP
Biasanya, kata dia, pada jam tersebut, korban telah sampai di rumah. Namun saat itu, korban tak kunjung tiba.
Orang tua korban pun menghubungi guru sekolah, namun guru sekolah mengatakan korban telah meninggalkan sekolah sejak jam sekolah berakhir.
"Setelah itu, orang tua dan guru mencari keberadaan korban bersama-sama," kata Yaman.
Mereka menemukan korban tergeletak dengan posisi terlentang sekitar 200 meter dari rumahnya. Lokasi ditemukannya korban berada di area sekitar kebun.
Jalan korban pulang memang tergolong sepi sebab merupakan area kebun.
Sumber : Tribunjatim-timur.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.