Pemilik Penangkaran di Cianjur Tak Tahu Berapa Buaya yang Lepas, Fokus Perbaiki Tembok yang Jebol

CIANJUR, KOMPAS.TV - Nuyan (75) pemilik penangkaran buaya di Cianjur mengaku tak mengetahui berapa jumlah hewan piarannya yang lepas pada Kamis (3/10/2024) kemarin.

Dirinya mengatakan, saat ini fokusnya adalah untuk memperbaiki tembok yang jebol agar buaya yang masih di dalam penangkaran tidak lepas.

"Kalau buaya yang lepas tidak tahu berapa, saat ini kami fokus untuk memperbaiki tembok pembatas agar buaya yang berada di dalam penangkaran tidak kembali lepas," kata Nuyan dikutip dari Tribunnews.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejumlah buaya terlihat masuk ke perkampungan warga yang berada di sepanjang aliran Sungai Cianjur, setelah lepas dari penangkaran di Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Camat Cianjur, Tomtom Dani Gardiat, mengatakan, ada lima ekor buaya yang masuk ke permukiman warga. Untungnya, kelima buaya itu sudah berhasil ditangkap.

Dia mengatakan, beberapa buaya yang lepas tersebut sudah ada yang sampai ke Kecamatan Sukaluyu dan sejumlah pihak terkait telah melakukan penyisiran untuk mengamankan buaya lepas itu.

"Saya imbau warga hati-hati dan segera melaporkan kalau ada info buaya, ke pihak terkait," ucapnya. 

Baca Juga: Imbas Tembok Penangkaran Jebol, Warga Cianjur Gotong Royong Tangkap Buaya Lepas

Diketahui, buaya yang lepas tersebut merupakan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah (BKSDA) Wilayah I Bogor, Jawa Barat.

"Berdasarkan BA titipan satwa liar dilindungin dari BKSDA jumlah buaya muara tersebut tercatat ada sebanyak 80 ekor," kata Tomtom.

Kepala BKSDA Wilayah I Bogor Diah Qurani Kristina saat dihubungi membenarkan bahwa buaya yang lepas itu milik pihaknya.

"Iya benar sejumlah buaya yang lepas tersebut merupakan milik BKSDA Wilayah I Bogor. Sejumlah buaya itu merupakan hasil penyerahan dari pemilik sebelumnya sejak tahun 2018," kata Diah.

Ia menjelaskan, meski buaya tersebut sudah diserahkan ke BKSDA, namun karena keterbatasan lahan, buaya tersebut tetap berada di lokasi penangkaran.

"Walaupun sudah diserahkan ke kami, tapi buaya tersebut kami titipkan di pemilik lahan penangkaran, karena kami terbatas dengan lahan penangkaran," ujarnya.

Selama dititipkan di tempat penangkaran tersebut, pemeliharaan buaya milik BLSDA itu dilakukan oleh pemilik lahan penangkaran. 

Baca Juga: Tembok Penangkaran Jebol, Kawanan Buaya Lepas dan Masuk ke Permukiman Warga!