Kompas TV regional bali nusa tenggara

Air Limbah Pembuangan Ancam Cemari Perairan Gili Trawangan, Fasilitas IPAL Diduga Overload

Kompas.tv - 3 September 2024, 16:10 WIB
air-limbah-pembuangan-ancam-cemari-perairan-gili-trawangan-fasilitas-ipal-diduga-overload
Sebuah pipa kecil tampak mengalirkan air diduga limbah pembuangan di pantai di area Pelabuhan Gili Trawangan, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Senin (2/9/2024). (Sumber: Kompas.tv/Vyara)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Edy A. Putra

GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Pencemaran kembali membayangi perairan Gili Trawangan di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), baru-baru ini.

Pencemaran itu diduga terjadi di pantai dekat area Pelabuhan Gili Trawangan di bagian timur pulau.

Sebuah pipa kecil yang mencuat di bebatuan pantai tampak mengalirkan air tak berwarna, namun cukup berbau menyengat. 

Kompas.tv pertama kali mendapati pipa itu mengeluarkan air diduga limbah sekira pertengahan Juli lalu. Saat itu, air yang keluar tampak jernih, namun menguarkan aroma menyengat.

Kompas.tv lalu mencoba mengonfirmasi kepada Kepala Dusun Gili Trawangan Muhammad Husni.

“Betul, itu limbah IPAL,” sahut Husni dalam pesan tertulis kepada Kompas.tv saat itu.

Baca Juga: Tim KPK Sidak ke Gili Trawangan, Ada Apa?

IPAL yang dimaksud Husni merujuk pada Instalasi Pengolahan Air Limbah yang dibangun oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebelum pandemi Covid-19.

Pada 2020, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah NTB menyerahkan pengelolaan IPAL di Gili Trawangan kepada pemerintah setempat, yakni Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Lombok Utara.

Air diduga limbah ini tidak selalu tampak mengalir keluar. Namun, saat mengalir keluar, aroma yang menguar tercium kuat menyengat.

Husni menyebut aliran air yang mengalir dari pipa itu merupakan air limbah pembuangan kamar mandi dan toilet warga dari fasilitas IPAL Gili Trawangan.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x