SOLO, KOMPAS.TV - Sekolah Dasar Negeri Dawung Tengah di wilayah Serengan Solo, Jawa Tengah, hanya mendapatkan dua orang siswa kelas satu di tahun ini. Dua siswa baru ini berasal dari jalur zonasi dan afirmasi. Jumlah tersebut turun drastis dibandingkan tahun lalu, yaitu 10 siswa kelas satu baru. Menurut kepala sekolah, ini merupakan dampak dari sistem zonasi, serta tidak meratanya demografi di wilayah ini.
“Menurut informasi dan analisis kami, di sekitar sini usia anak hampir tidak ada istilahnya untuk usia TK sekarang, mungkin berbeda dengan tahun-tahun kemarin. Penurunan anak ini luar biasa, begitu terasa. Bahkan tidak hanya disekolah ini, beberapa sekolah juga kami tanyakan juga kekurangan murid,” ujar Turhadi, Kepala SD Negeri Dawung Tengah
Sementara itu, kekurangan siswa baru juga dialami Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Seperti SD Negeri Bulusari 3, Kecamatan Gandrungmangu, Kabupaten Cilacap, ini hanya mendapat lima siswa baru saja. Bahkan jumlah total keseluruhan siswa dari kelas 1 hingga kelas 6, di sekolah ini hanya 23 siswa.
Meski jumlah siswa yang minim. Namun kegiatan sekolah tetap berjalan seperti pada umumnya. Kegiatan masa pengenalan lingkungan sekolah, dilakukan dengan upacara dan perkenalan siswa baru dengan guru. Menurut kepala sekolah, penyebab sedikitnya jumlah siswa terjadi karena minimnya jumlah penduduk di sekitar sekolah, dan juga letak antar-sekolah yang cukup berdekatan.
“Di SD Bulusari 3, kebanyakan penduduknya itu anaknya hanya terbatas dua dan itu untuk kendalanya, karena berhasilnya Keluarga Berencana,” jelas Mukhlasin, Kepala SD Negeri 3 Bulusari
Meski tahun ajaran baru telah berjalan. Namun pihak sekolah tetap membuka pendaftaran, apabila ada calon siswa ingin mendaftar ke sekolah tersebut.
#solo #cilacap #mpls
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.