GILI TRAWANGAN, KOMPAS.TV – Gili Trawangan, pulau kecil yang tak sampai dua jam dikelilingi dengan berjalan kaki di ujung barat laut Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu rupanya tak henti didera masalah.
Teranyar, polemik air bersih tengah mendera warga dan para penghuninya.
Pulau wisata yang sudah mendunia itu terancam kehilangan akses air bersih pekan ini.
Hal itu terungkap dalam surat yang dilayangkan PT Tiara Cipta Nirwana (TCN) pada Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Amerta Dayang Gunung yang bekerja sama menyuplai air bersih di area Gili Trawangan.
Dalam surat bertanggal 7 Juni 2024 itu, PT TCN menyebut kegiatan produksi pengolahan air laut menjadi air minum atau desalinasi air laut akan diberhentikan sementara selama lima hari terhitung sejak Kamis (13/6) mendatang.
Baca Juga: Geger Semburan Lumpur dalam Laut di Gili Trawangan, BKKPN Siap Turunkan Tim Investigasi
“Menindaklanjuti Berita Acara Penghentian Pelanggaran Tertentu dan Tindakan Lain yang Diperlukan Nomor: /PSDKPLan.4/PW.210/VI/2024, tanggal 6 Juni 2024, yang menyatakan bahwa pelaku usaha/penanggung jawab usaha wajib untuk menghentikan kegiatan pemanfaatan air laut selain energi di perairan KKPN (Kawasan Konservasi Perairan Nasional) Gili Trawangan. Maka berdasarkan surat tersebut, kami memberitahukan kegiatan produksi dari pengolahan air laut menjadi air minum (desalinasi air laut) pada 5 (lima) hari ke depan akan kami berhentikan sementara di hari Kamis tanggal 13 Juni 2024 pukul 08.00 Wita sampai terbitnya perizinan PKKPRL (Persetujuan Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut) dan perizinan lainnya yang diperlukan untuk kegiatan pemanfaatan air laut selain energi di perairan KKPN Gili Trawangan,” demikian bunyi surat yang ditandatangani Diretur PT TCN I Made Gde Putra Yasa itu.
Rencana penghentian produksi pengolahan air laut menjadi air minum itu dibenarkan oleh Koordinator Proyek PT TCN I Gede Agus Artha.
“Ya (kegiatan desalinasi air laut akan dihentikan mulai 13 Juni 2024),” ujar Agus dalam pesan tertulis saat dihubungi Kompas.tv, Sabtu (8/6/2024).
Baca Juga: Ada Indikasi Terumbu Karang Rusak karena Limbah di Gili Trawangan, BKKPN Siap Gandeng Polda NTB
Sekadar informasi, pada Kamis (6/6) lalu, Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang Wilayah Kerja Taman Wisata Perairan Gili Trawangan, Meno, dan Air (TWP Tramena) bersama Pengawas dan Pengendalian Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan menghentikan paksa aktivitas pengeboran pipa PT TCN di utara Gili Trawangan.
Pasalnya, aktivitas pengeboran itu mencemari perairan sekitar. Semburan material serupa lumpur menutupi sejumlah luasan area terumbu karang di perairan utara Gili Trawangan.
Seperti diberitakan Kompas.tv sebelumnya, PSDKP menyebut PT TCN tidak memiliki izin untuk melakukan pengeboran pipa intake atau lubang asupan baru.
“Ini pengeboran pipa intake baru, PT TCN tidak memiliki persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang laut,” ujar Koordinator Satuan Pengawas PSDKP Lombok Timur, Andri Purna Jatmiko pada Kompas.tv, Kamis (6/6).
Seharusnya, produksi pengolahan air laut menjadi air minum dan distribusi air bersih ke seluruh area di Gili Trawangan tetap bisa berjalan menggunakan pipa-pipa intake yang sudah ada sebelumnya.
Namun, saat ditanya mengenai hal ini, Agus menolak berkomentar lebih lanjut.
Sementara pihak PDAM Amerta Dayan Gunung yang coba dihubungi Kompas.tv belum memberikan respons.
Baca Juga: Imbas Pencemaran di Laut Gili Trawangan, Pengeboran Pipa PT TCN Dihentikan Sementara
Beredarnya surat pemberitahuan akan penghentian aktivitas desalinasi air laut itu jelas membuat warga dan para pengusaha di Gili Trawangan ketar-ketir.
Pasalnya, penghentian pasokan air bersih jelas akan berpengaruh pada kehidupan sehari-hari warga dan usaha mereka, yang utamanya bertumpu pada pariwisata.
Apalagi, pariwisata Gili Trawangan sudah kondang ke seantero dunia.
Tak pelak, jika masalah ini tak segera diselesaikan, dunia pariwisata Gili Trawangan, serta Lombok dan Indonesia pada umumnya, bakal tercoreng.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.