YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Seorang pria di Godegan RT 10, Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menjual hewan kurban menggunakan jasa sales promotion girl (SPG).
Pria bernama Adi Karnadi (31), pedagang hewan kurban tersebut, mengaku baru tahun ini berjualan menggunakan jasa SPG.
“Tahun 2024 baru pakai SPG. Saya baru jualan kambing kurban sejak 2023-2024, tahun 2022 saya masih jualkan kambingnya orang lain, masih jadi sales-nya orang lain,” kata Adi saat ditemui di lokasi penjualan hewan kurbannya.
“Saya awalnya punya ide (menggunakan jasa SPG) itu saat jalan ke mal, saya lihat ada SPG, jadi saya kepikiran bagaimana kalau hewan kurban saya pakai SPG,” tambahnya.
Adi mengaku awalnya ia menggunakan jasa SPG dengan pakaian seksi, namun hal itu menimbulkan pro dan kontra.
“Tapi awalnya ada pro dan kontra karena pakaiannya seksi.”
Kemudian ia mendapatkan masukan agar SPG yang menjualkan hewan kurbannya mengenakan pakaian yang lebih tertutup. Ia pun mengubah penampilan para SPG.
“Saya langsung ambil poin bahwa SPG saya harus benar-benar syar’i dan bagus, yang penting public speaking tetap harus dijaga yang bagus. Memang penampilannya saya ubah total.”
“Sebenarnya kemarin waktu Mas Irfan Hakim datang, saya kayak ada sebuah feeling dan terinspirasi agar SPG saya saya ubah total secara penampilan.”
Diketahui, beberapa waktu lalu selebritas Irfan Hakim sempat berkunjung ke lokasi jualannya dan memberikan hijab untuk para SPG.
Sejak menggunakan jasa SPG, menurut Adi, penjualannya terus meningkat, dan hingga kini sudah terjual sekitar 210 ekor kambing kurban.
Ia mengaku memberlakukan sistem bagi hasil dengan para SPGnya. Masing-masing SPG mendapatkan fee sebesar Rp50 ribu setiap kali berhasil menjual satu ekor kambing.
Sementara, seorang SPG bernama Rindyana mengaku tertarik untuk menjual hewan kurban karena penghasilannya lumayan.
“Ini cuan banget, makanya berani terjun sama hewan ini karena cuan yang paling utama. Awalnya ada tawaran untuk jadi SPG ini, (bayarnya) segini,” kata Rindy.
Ia juga mengaku tertarik menjadi SPG hewan kurban karena yang dijual bukan benda mati melainkan makhluk hidup. Awalnya, kata dia, dirinya sempat agak takut pada kambing, tapi lama kelamaan menjadi terbiasa.
Ia juga mengaku tidak merasa kesulitan harus menangani kambing menggunakan pakaian tertutup.
“Nggak sih. Busana nggak memengaruhi dalam saya merawat hewan. Tidak ada kesulitan.”
SPG lain, Riris, menyatakan hal senada. Menurutnya, penghasilan dari menjual kambing cukup lumayan.
“Saya tertarik karena satu, fee-nya lebih tinggi. Jadi per day (hari) kalau misal saya bisa jual di sini hitungannya per day. Pastinya lebih tinggi (dari SPG produk lain). Tapi saya nggak setiap hari ke sini karena saya nggak cuma SPG ini aja, tapi juga SPG di event lain,” jelasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.