Terpisah, Wakil Dekan Fakultas Hukum UGM, Jaka Triyana juga membenarkan adanya peristiwa itu di kampus. Tapi menurutnya tidak ada yang ugal-ugalan.
"Ya, di dalam lingkungan itu tetapi tidak ugal-ugalan itu enggak. Wong itu jaraknya cuma sekitar 50 meter," ujarnya, Jumat (17/05/2024).
Menurutnya, peristiwa itu merupakan miskomunikasi. Meski demikian, ia tidak menjelaskan kronologisnya secara gamblang.
"Jadi kalau dari sisi kronologi memang itu ada beberapa insiden sebelumnya yang memang ini kita hati-hati, yang terjadi itu adalah miskomunikasi, sehingga terjadi halusinasi sehingga kejadian-kejadiannya seperti ini," ujarnya.
Baca Juga: Pukat UGM KritisI Panitia Seleksi KPK Dominan dari Pemerintah, Begini Tanggapan Istana
Menurut Jaka, saat insiden terjadi, mahasiswa tersebut tidak dalam pengaruh minuman keras.
"Dalam bahasa kami adalah yang bersangkutan sedang dalam kondisi kurang mampu bertanggungjawab sehingga terjadi insiden-insiden semacam ini,” ucapnya.
“Kami juga sebagai orangtuanya itu berusaha secara objektif dan menjaga semuanya," katanya.
Saat ini pihaknya juga telah mengambil langkah-langkah yang memang dirasa perlu untuk mendinginkan, menormalkan suasana.
"Koordinasi dan kerja sama dengan orang tua juga, kami lakukan internal kami juga melakukan langkah-langkah agar nanti tidak terulang lagi."
"Kami selesaikan secara kekeluargaan, dengan melihat sisi objektif dari kejadian dan kami berorientasi untuk kepentingan terbaik dari anak-anak kami ke depannya," tuturnya.
Sumber : kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.