SEMARANG, KOMPAS.TV - Bersama dengan instansi terkait dalam menangani bencana pada Senin (29/04/2024) siang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang melakukan simulasi penanganan korban bencana banjir di tanggul Sungai Banjir Kanal Timur. Dalam simulasi tersebut, selain mengerahkan relawan serta unsur SAR Kota Semarang, BPBD Kota Semarang juga mengerahkan Dinas Sosial, Ketahanan Pangan serta Dinas Kesehatan untuk membantu masyarakat yang terdampak banjir.
Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudjo Martanto mengaku apel kesiapsiagaan bencana ini berlaku untuk lima tahun ke depan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui konsep dari semua unsur pemerintahan dalam penanganan bencana di Kota Semarang.
“Jadi rencana kontijensi (Renkon) ini melibatkan seluruh stakeholder yang terkait dengan kebencanaan. Di dalam Renkon itu, kita mempunyai mapping, yaitu potret Kota Semarang yang rawan bencana, terutama banjir. Masing-masing ini harus membawa sebuah konsep akan berbuat apa dan nanti harus bagaimana pada saat terjadi bencana banjir,” ujar Endro Pudjo Martanto.
Lebih lanjut Kepala BPBD Kota Semarang menambahkan dalam penanganan pencegahan bencana banjir dan longsor di Kota Semarang, BPBD sudah memasang 21 titik Early Warning System (EWS) di aliran sungai bagian atas maupun bawah Kota Semarang. Untuk EWS tanah longsor, BPBD Kota Semarang akan menganggarkan alat itu pada tahun anggaran 2024.
#kotasemarang #penangananbanjir #bencanaalam
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.