JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 180 orang Etnis Rohingya terkatung-katung, sejak diangkut warga dari pesisir pantai di Gampong Batee, Laweung Kabupaten Pidie beberapa waktu lalu.
Ratusan Etnis Rohingya tersebut menempati tenda pengungsian selama 12 hari terakhir di pantai Gampong Batee, Laweung.
Sebelumnya, berdasarkan laporan dari KompasTV Aceh, kondisi 180 pengungsi Rohingya sangat memprihatinkan yang dipindahkan dari pemukiman penduduk ke kawasan hutan, tepatnya di Desa Tuha Biheue.
Para pengungsi ini didominasi anak anak dan wanita, mereka diantar warga ke kawasan hutan sekitar pukul 03.00 dini hari. Mereka terlihat kebingungan dan kekurangan makanan, bahkan tidak sedikit dari anak-anak terlihat lemas dan tertidur beralaskan tanah.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya Dipindahkan ke Hutan Perbatasan Hutan Pidie dengan Aceh Besar
Warga Desa Tuha Biheue menyebutkan, meski telah membawa ke hutan, para pengungsi Rohingya tetap diberikan makanan dan minuman, namun warga setempat berharap pemerintah dan pihak UNHCR segera memindahkan pengungssi dari kawasan hutan ini.
Namun, pada Jumat (22/12), mereka diangkut oleh menggunakan empat truk ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Pidie, setelah ditolak warga setempat.
Selanjutnya mereka dipindahkan dari pemukiman penduduk ke kawasan hutan, perbatasan Pidie dan Aceh Besar.
Dikutip dari Tribunnews, pada Sabtu (23/12), pengungsi Rohingya kembali mendapatkan penolakan di perbatasan sehingga dipindahkan ke depan Kantor Bupati Pidie.
Dari kantor pemerintah itu, pengungsi Rohingya dihalau, sehingga mereka yang didominasi wanita dan anak-anak itu, berjalan kaki terkatung-katung di Pidie.
"Tadi pukul 07.30 WIB, Rohingya tiba di Cot Teungoh, Kecamatan Pidie sehingga warga menghalau," kata Imum Mukim Hasan, Muhammad Gadeng, Sabtu (23/12).
Data diperoleh yang diperoleh Tribunnews, pada Sabtu (23/12),180 Rohingya melepas lelah di halaman Kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pidie.
Hingga saat ini, Aceh sudah didatangi delapan gelombang pengungsi Rohingya.
Dimana tiga kapal berlabuh di Kabupaten Pidie, satu di Kabupaten Bireun, 2 aceh Timur serta 2 kapal Kota Sabang, dengan total manusia perahu mencapai 1.734 orang.
Baca Juga: Pengungsi Rohingya Masih Masuk, Mahfud Sebut Mafia Jadikan Indonesia Tempat Transit
Sumber : Kompas TV/Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.