KOMPAS.TV - Personel Kepolisian Resor (Polresta) Bandung membekuk pembunuh sekaligus perampok Egi Yoga Perdani (28), pengemudi taksi online asal Karanganyar, Jawa Tengah yang jasadnya ditemukan di Kabupaten Bandung.
Pembunuh Egi berinisial HAP (37), ditangkap di kawasan Malangbong, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Selain HAP, polisi juga membekuk BU (24) yang berperan sebagai penadah mobil milik korban, dan merupakan pihak yang membeli atau tukar tambah mobil hasil jarahan HAP dengan miliknya.
Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo, menyebut awalnya mayat korban yang ditemukan di Kertasari, dalam kondisi terlentang lengkap menggunakan jaket.
"Namun dari mulutnya keluar darah," kata Kusworo di Mapolresta Bandung, Selasa (18/7/2023).
Polisi kemudian menyelidiki identitas korban, yang ternyata EYP (28) merupakan warga Kampung Ngelarangan, Kelurahan Keba, Kecamatan Kebak Kramat, Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.
Baca Juga: Kronologi Taksi Online Terobos Pagar Kolam Bundaran HI, Diduga Sopir Mengantuk
"Setelah itu mendapatkan informasi bahwa korban merupakan sopir taksi online atau offline, sedang menarik penumpang dengan tujuan Semarang," kata Kusworo.
Selanjutnya, polisi melakukan autopsi terhadap jasad korban, dan diduga kuat korban meninggal akibat dibunuh dengan cara diberi racun.
"Di dalam tubuh korban diketahui terdapat racun potas atau racun ikan," kata Kusworo.
Polisi pun melakukan penyelidikan karena menemukan dugaan korban meninggal akibat pembunuhan.
Pada Minggu tanggal 16 Juli, polisi mendapati kendaraan Toyota Veloz warna putih di pinggir jalan daerah Margaluyu (Pangalengan), dengan aroma bensin.
"Ada dugaan bahwa mobil ini akan dibakar, dan ada bagian mobil yang sudah mulai terbakar namun tidak tuntas terbakar," kata Kusworo.
"Jadi kejadiannya hari Sabtu kemudian hari Minggu ketemu mobilnya di pinggir jalan, hari Senin kami bisa amankan tersangka," tuturnya, dikutip Tribunnews.com.
Sementara, berdasarkan penjelasan ayah korban, Eko Subarno, dirinya sudah melarang anaknya ketika mendapat pesanan taksi online ke luar kota.
"Anak saya kasih tahu saya, kalau dapat carteran mobil Sabtu dan Minggu, saat itu saya larang dan minta jangan berangkat," ungkapnya.
Namun, korban tidak menghiraukan larangan tersebut dan berangkat menjalankan pesanan.
Saat itu, lanjut Eko, korban sudah merasa ada yang janggal dari penumpang yang diantar sehingga membagikan lokasi kepada adiknya.
Baca Juga: Viral Pria di Bali Nekat Palak Turis WNA dan Larang Naik Taksi Online!
"Almarhum pergi tidak pamit, namun saat di Semarang, almarhum sudah merasa ada yang janggal, kemudian menghubungi adiknya," ujarnya.
Eko Subarno mengaku kaget ketika mendapat kabar dari petugas Polsek Kebakkramat yang datang ke rumahnya, bahwa jasad korban ditemukan di Kabupaten Bandung.
"Saya melihat pipi kanan anak saya ada lebam, saya menyakini anak saya jadi korban, harapan saya kasus yang menimpa anak saya diusut hingga tuntas, dan pelaku segera tertangkap," ujarnya.
Sumber : tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.