Nemin menyebut hadiah sayembara penangkapan begal akan diambil dari dana operasional kepala desa. Ia hendak menyisihkan dana operasional bagi siapa pun yang berhasil menangkap begal di Burangkeng.
"Ada dari operasional kepala desa kita gunakan, anggaran itu membuat rasa aman dan nyaman warga, jadi anggaran itu tidak saya gunakan operasional saya," kata Nemin.
Kepala desa itu menambahkan, begal sering beraksi dan berlaku buas. Sepanjang bulan Juni, ia menyebut sudah ada enam kali insiden pembegalan di Burangkeng.
Terkini, begal menyerang seorang pengendara motor di Jalan MT Haryono, Desa Burangkeng pada Jumat (23/6) lalu.
"Menurut binmaspol dan babinsa, sampai dengan akhir bulan ini sudah ada enam kejadian. Bahkan bukan hanya mengancam harta benda, tapi mengancam keselamatan nyawa. Kalau harta benda masih bisa dicari, tapi kalau nyawa yang diancam, itu buas sekali, begalnya itu buas," kata Nemin.
Sementara itu, Sekretaris Desa Burangkeng Ali Gunawan menyebut titik rawan begal di Burangkeng adalah area pembangunan jalan tol. Begal kerap beraksi ketika dini hari.
"Biasanya kejadian itu di atas jam satu dini hari sampai lima subuh. Lokasinya yang rawan itu di jalan tol yang belum jadi," kata Ali.
Baca Juga: Bayi Obesitas Berbobot 15 Kilogram di Bekasi Mulai Jalani Pemeriksaan Kesehatan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.