JAKARTA, KOMPAS.TV - Berat badan Fajri, pasien obesitas asal Tangerang, diperkirakan mencapai 260 kilogram (kg), bukan 300 kg seperti yang selama ini dibicarakan.
Hal itu disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Lies Dina Liastuti. Lies mengatakan bahwa pihaknya masih belum bisa memastikan berat badan Fajri secara pasti karena tidak adanya timbangan yang bisa digunakan.
Lies bilang, RSCM memiliki timbangan dengan berat maksimum 150 kg. Jika digunakan oleh orang yang berat badannya melebihi 150 kg, timbangan dapat patah.
Baca Juga: Belajar dari Kasus Fajri, Pria Berbobot 300 Kg, Ketahui Penyebab Obesitas Pada Anak dan Dewasa
“Mengenai BB (berat badan) sesungguhnya, memang yang kita terima dengan estimasi 260 kg, tapi memang kita harus mengukur berapa, cuma timbangannya itu tidak ada,” kata Lies di RSCM, Jakarta Pusat, Rabu (14/6/2023).
“Adanya timbangan maksimum 150 kg. Lebih dari itu, patah dia,” sambungnya.
Saat ini, Fajri masih mendapatkan penanganan mendalam di RSCM usai dirujuk dari RSUD Kota Tangerang. Lies mengatakan, kondisi Fajri masih stabil, akan tetapi pihaknya memiliki banyak PR.
Salah satu yang menjadi tantangan tim dokter adalah beberapa organ tubuh Fajri yang bekerja ekstra karena terbatasnya ruang gerak pasien.
“Jantung bekerja menjadi sangat berat, paru-paru menjadi bekerja sangat berat, apalagi dia tidak pernah bergerak," terang Lies.
"Jadi kondisi di rumah atau kondisi lingkungan yang lembap itu menimbulkan masalah di paru, demikian pula pada kulit sehingga kulitnya banyak luka, kemudian lukanya terinfeksi, paru-parunya menjadi sesak karena ada infeksi dan sebagainya."
Baca Juga: Fajri, Pria Obesitas Berbobot 300 Kg Sudah 8 Bulan Hanya Terbaring di Kasur, Dokter: Tiduran Saja
Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, Lies menuturkan bahwa kondisi Fajri lebih berat daripada kondisi Arya Permana, bocah asal Karawang, Jawa Barat, yang beberapa waktu lalu juga mengalami obesitas.
"Ini lebih berat ya kondisinya (dari Arya Permana) karena datang sudah dengan kondisi yang sesak nafas dan komplikasinya lebih banyak," ucap Lies.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.