KLATEN, KOMPAS.TV - Kuliner mi ayam tentu sudah sangat familier. Nah, di Kabupaten Klaten ada kedai mi yang lokasinya di tengah kampung yang menjadi buruan. Mi ayam ini memiliki rasa spesial karena proses produksinya masih tradisional.
Pasangan suami istri Maryoto dan Partini, warga Desa Rejoso, Kecamatan Jogonalan, Klaten, Jawa Tengah, pemilik kedai mi ayam ini. Meski berada di tengah kampung, namun Mi Ayam Maryoto menjadi buruan penikmat kuliner. Dalam sehari pasutri ini bisa menjual 75 porsi hanya dalam hitungan berapa jam.
Maryoto mengaku telah membuka kedai mi ayam sejak tahun 1986. Sejak dari awal hingga kini ia mempertahankan proses produksi mi secara tradisional, termasuk dengan menggunakan bantuan kayu sepanjang dua meter dalam proses adonan mi. Kayu tersebut diakuinya telah menemaninya bekerja selama hingga puluhan tahun.
"Sejak tahun 1986, dari dulu membuatnya pakai ini (kayu)," ujar Maryoto.
Salah satu pengunjung mengaku mengetahui keberadaan kedai mie ayam ini dari saudaranya. Setelah mencoba ia merasa cocok dan telah beberapa kali mampir untuk menikmati semangkuk mi ayam seharga Rp 8.000 buatan Pak Maryoto.
"Tahu dari saudara, yang membedakan rasa mi-nya," jelas Fatimah, pelanggan.
Meski mi ayamnya laris manis, namun pasutri ini belum akan menambah jumlah porsi mi ayam yang mereka jual. Dalam sehari mereka tetap memproduksi 75 porsi yang menghabiskan lima kilogram tepung. Mereka juga tidak berniat mengembangkan usahanya dengan membuka cabang. Pelanggannya tak hanya dari Klaten, namun juga kota sekitarnya seperti Yogyakarta dan Gunung Kidul.
#klaten #miayam #kuliner
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.