PALEMBANG, KOMPAS.TV - Viralnya kisah batal nikah Anjas dengan DN warga desa Blambangan, Runjung Agung, Ogan Komering Ulu Selatan, Palembang berdampak pada penduduk desa.
Sekretaris Desa Blambangan, Renzi, mengatakan bahwa tindakan salah satu warganya yang merupakan pihak perempuan dari kisah viral itu berimbas kepada masyarakat desa.
Ia pun berharap agar pihak keluarga DN kembali ke desa mereka dan mengklarifikasi cerita batal nikah di Palembang yang menghebohkan warganet belakangan ini agar seimbang.
"Memang kami menyarankan agar pihak perempuan itu pulang ke desa untuk mengklarifikasi masalah ini, agar cepat clear, berimbang jadi tidak sepihak," kata Renzi, Selasa (27/12/2022) dilansir dari video Tribunnews.
"Sekarang ini kan posisinya yang cewek jadi tertuduh, disalahkan dan juga berimbas kepada kami sebagai masyarakat, banyak komentar netizen yang menyalahkan dan berimbas kepada masyarakat," ucapnya.
Baca Juga: Viral Pria Batal Nikah karena Ibu Dibentak, Pihak Perempuan Buka Suara: Mengapa Tak Jujur Saja?
Ia juga menyayangkan komentar-komentar miring netizen atau warganet yang membuat spekulasi bahwa semua perempuan di Desa Blambangan sama.
"Banyak komentar yang menyatakan wanita-wanita di desa ini banyak yang sama seperti itu, padahal tidak semuanya," ujarnya.
Keluarga DN telah meninggalkan kediaman mereka di desa itu sejak berita batal nikah H-1 viral di media sosial. Pada Sabtu (24/12/2022) rumah DN telah kosong dan terkunci.
Renzi juga mengatakan, nomor DN sudah tidak aktif dan tidak dapat dihubungi lagi.
"Nomornya tidak aktif, tidak bisa dihubungi," katanya.
Baca Juga: Viral Batal Nikah: Ibu Pria yang Dibentak Calon Mantu Minta Uang Mahar Rp35 juta Dikembalikan
Sebagaimana telah diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, kisah batal nikah yang viral itu berawal dari unggahan kakak Anjas di media sosial yang menceritakan bahwa adiknya memutuskan untuk membatalkan pernikahan H-1 jelang acara.
Sumber : Tribunnews
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.