JEPARA, KOMPAS.TV - Muslikin, Camat Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah mengatakan stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite di wilayahnya habis menyusul cuaca ekstrem yang membuat aktivitas penyeberangan terhenti.
Hal ini turut mempersulit evakuasi sejumlah wisatawan termasuk yang berasal dari Prancis, Belanda, dan Jerman, untuk bisa keluar dari Karimunjaya akibat cuaca ekstrim.
Muslikin menuturkan, hingga Selasa (27/12/2022) pagi, BBM yang masih tersedia jenis Dexlite dan Bio Solar. Hal ini, membuat warga Karimunjawa kesulitan untuk melakukan mobilitas.
Menurutnya, stok BBM jenis Pertalite sudah mulai menipis pada Kamis (23/12) dan benar-benar habis pada Minggu (26/12).
Kini, masyarakat menggantungkan pada stok BBM jenis lain, seperti Bio Solar dan Dexlite. Sementara yang masih memiliki stok Pertalite di kendaraannya bisa melakukan mobilitas terbatas.
Baca Juga: Besok KM Kelimutu ke Karimunjawa, Jemput Ratusan Wisatawan yang Tertahan karena Gelombang Tinggi
Kondisi tersebut dibenarkan oleh Jasmar, salah satu warga Karimunjawa. Ia mengatakan Pertalite memang sudah habis dan sulit ditemukan di penjual eceran sekalipun.
"Hari ini juga sudah mencari (BBM Pertalite) ke berbagai penjual belum menemukan," ujar Jasmar, Selasa, dikutip dari Antara.
Jasmar mengaku masih memiliki stok BBM di tangki kendaraannya, namun dimungkinkan hanya bisa digunakan aktivitas dalam jangka dua harian saja.
Ia masih memantau informasi pengiriman BBM dari Pulau Parang ke Karimunjawa yang juga masih belum pasti.
Kondisi seperti ini, kata Jasmar, merupakan hal biasa bagi masyarakat Karimunjawa, akan tetapi karena banyaknya wisatawan, perlu ada solusi dari pemerintah.
"Mudah-mudahan para wisatawan yang pernah berkunjung ke Karimunjawa tidak kapok dan tetap berkeinginan berwisata kembali," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, aktivitas penyeberangan ke Pulau Karimunjawa mulai terhenti setelah terjadi gelombang tinggi sejak Kamis (22/12).
Baca Juga: Ratusan WIsatawan Tertahan di Karimunjawa akibat Cuaca Buruk, Camat Antisipasi Kehabisan Bekal
Dilansir dari Kompas.com, 356 wisatawan dikabarkan terjebak, 40 di antaranya merupakan turis asing yang berasal dari Prancis, Belanda, dan Jerman.
Mereka yang seharusnya pulang pada Minggu (25/12/2022) terpaksa harus bertahan lebih lama di pulau tersebut lantaran kondisi cuaca tak memungkinkan kapal yang biasa mengangkut penumpang di Karimunjawa untuk berlayar.
Menanggapi hal tersebut Penjabat (Pj) Bupati Jepara, Edy Supriyanta mengatakan, kapal Pelni KM Kelimutu akan mengevakuasi para wisatawan tersebut.
Kapal Pelni renacannya akan tiba di Karimunjawa pada Selasa (27/12/2022). Nantinya, para wisatawan yang menumpang kapal tersebut akan diturunkan di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jateng.
“Hari ini sudah terdata (para wisatawan) yang akan dievakuasi untuk kita antar ke Tanjung Emas, Kota Semarang,” pungkasnya," ucap Edy.
Sumber : Kompas TV, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.