YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Menghitung waktu, siaran TV analog akan dimatikan di sejumlah wilayah di Indonesia. Khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), warga di provinsi tersebut dinilai sudah siap untuk melakukan migrasi ke TV Digital.
Hal ini seperti diungkapkan Kepala Diskominfo DIY Hari Edi Tri Wahyu Nugroho. Menurutnya, masyarakat sudah paham akan adanya peralihan atau migrasi dari TV analog ke TV Digital.
Bahkan, tidak sekadar memahami. Namun, masyarakat di DIY justru dinilainya telah siap untuk bermigrasi ke TV Digital.
"Tetapi tetap diperlukan kolaborasi untuk terus menerus melakukan sosialisasi dan edukasi seperti saat ini," kata Hari, dalam siaran pers yang diterima KOMPAS.TV, Rabu (2/11/2022).
Di samping itu, ungkap dia, selama proses migrasi, pihaknya juga akan terus melakukan pendampingan masyarakat. Sebab dalam proses migrasi tersebut, masyarakat tidak perlu membeli perangkat televisi baru, melainkan cukup melengkapinya dengan set top box (STB).
Kecuali jika perangkat televisinya sudah mendukung Smart TV maka hanya tinggal melakukan penyetelan.
Baca Juga: Cara Nonton KOMPAS TV saat TV Analog Dimatikan
Khusus penyediaan STB, pemerintah bahkan telah menggencarkan pendistribusian bagi masyarakat kurang mampu.
Pemerintah kabupaten dan kota di DIY pun telah bergerak cepat mendistribusikan ke penerima. Khusus di Kota Yogya terdapat 5.914 keluarga yang telah diberikan STB.
Adapun di Jogja, sosialisasi migrasi siaran TV analog ke siaran TV digital dilakukan Kementerian Kominfo serentak bersama sejumlah 6 kota lainnya pada akhir Oktober lalu. Kota-kota itu seperti Jakarta, Bekasi, Semarang, Bandung dan Mataram.
Terpisah, Ahli Muda Analis Kebijakan Wakil Pokja Anez Regulasi Penyiaran Kemenkominfo, Adityawarman, menambahkan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo terkait transformasi digital telah diimplementasikan secara menyeluruh.
Pasalnya dalam era saat ini transformasi digital sangat dibutuhkan. Salah satu pilar dari trasformasi digital itu adalah percepatan peningkatan infrastruktur dan perluasan infrastruktur.
"Salah satu kunci dari infrastruktur itu adalah ketersediaan frekuensi dengan TV Digital ini," sambung Aditya.
Sementara anggota KPID DIY Dewi Nurhasanah menambahkan, meningkatnya teknologi TV Digital harus diimbangi dengan peningkatan kualitas konten siaran.
Ia pun berharap masyarakat tidak hanya diberikan banyak ragam pilihan siaran serta kualitas gambar yang bagus, akan tetapi kualitas konten jauh lebih penting.
Dengan begitu, keberadaan TV Digital mampu menjadi media yang mencerdaskan masyarakat di samping ajang mencari hiburan yang bermanfaat.
Melansir Kompas.com, penghentian siaran televisi analog atau analog switch off (ASO) dipastikan akan tetap dilakukan pada 2 November 2022. Namun, prosesnya dilakukan secara bertahap karena distribusi STB atau alat untuk mengonversi sinyal digital menjadi gambar dan suara agar dapat ditampilkan di TV analog belum tuntas.
Baca Juga: Cara Cek Sinyal TV Digital Lewat Aplikasi, Persiapan TV Analog Dimatikan Hari Ini
Adapun Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyampaikan ada 514 kabupaten dan kota di Indonesia yang melakukan ASO.
Dari jumlah tersebut, terdapat 222 wilayah yang akan migrasi ke TV digital mulai dinihari nanti. Wilayah ini termasuk 9 kabupaten di Jabodetabek dan 173 wilayah yang tidak dijangkau layanan TV terresterial.
"Jabodetabek yang terdiri dari 9 kabupaten dan kota akan dilaksanakan ASO pada 2 November 2022, dan 173 kabupaten dan kota non-terrestrial service atau tidak ada layanan TV terrestrial. Dengan demikian, ada 222 kabupaten kota yang total ASO (2 November)," tandas Johnny.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.