Solidaritas Kanjuruhan, Ribuan Suporter Deklarasi Damai

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi solidaritas atas tragedi Kanjuruhan Malang terus digelar para pecinta sepak bola Tanah Air. Di Yogyakarta, ribuan suporter dari berbagai klub sepak bola berkumpul di Stadion Mandala Krida, Selasa malam, untuk menggelar aksi solidaritas.

Aksi kali ini diawali dengan melaksanakan sholat gaib, untuk mendoakan ratusan orang yang tewas di akhir laga antara Arema Malang dan Persebaya Surabaya, 1 Oktober lalu. Mereka berharap, tidak ada lagi suporter sepak bola yang tewas akibat mendukung klub kebanggaannya, karena sejatinya tidak ada pertandingan sepak bola seharga nyawa.

Momentum aksi solidaritas ini juga digunakan sebagai ajang deklarasi damai antar komunitas suporter asal Kota Yogyakarta, Kota Solo dan Kabupaten Sleman. Sebelumnya, komunitas suporter dari tiga wilayah itu kerap terlibat pertikaian bahkan bentrokan maut.

"Kemarin kita juga kerjasama, Stadion Yogyakarta memberikan fasilitas kepada kami, yang rencana kita acara mau internal tapi akhirnya bisa kita laksanakan. Mungkin dengan hadirnya rekan-rekan kita dari Sleman, Solo, Semarang, akan menunjukkan pula pada publik Indonesia bahwa kejadian di Malang bisa menjadi momentum kita, untuk merekonsiliasi karena selama ini suporter-suporter yang ada di klub-klub di Indonesia kan kesannya ada stigma negatif. Kedepannya akan kami komunikasikan lagi. Untuk malam ini kita murni untuk doa bersama," jelas Muslih Burhanudin, Presiden Brajamusti PSIM Yogyakarta.

"Untuk berbelasungkawa semoga teman-teman Arema yang ada di Malang dan semua dapat kembali bangkit seperti semula. Semoga juga sepak bola di Indonesia ini tidak terjadi lagi kerusuhan seperti yang terjadi kemarin di Stadion Kanjuruhan Malang. Hikmahnya kita semua bisa bersatu," ujar Agus, suporter.

Selain sholat gaib dan deklarasi damai, aksi penggalangan dana untuk para korban Stadion Kanjuruhan Malang juga dilakukan oleh para suporter.

#kanjuruhan #mandalakrida #yogyakarta