CIAMIS, KOMPAS.TV – Seorang guru pria di Ciamis, Jawa Barat, berinisial KA (51) menghilang dari rumah setelah mengirim video mesumnya bersama LI (41), rekan seprofesi di sekolah yang sama, ke grup WhatsApp PGRI.
KA mengirim video mesum tersebut pada Selasa (12/7/2022) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB, ia mengirim video mesumnya bersama guru perempuan LI (41).
Selain video, ia juga mengirim lima foto vulgar LI yang merupakan rekan mengajarnya di salah satu SD di Kecamatan Sukadana. Ciamis.
Dua hari setelah KA mengirim video tersebut, kasus tersebut dilaporkan oleh Kepala Sekolah tempat mereka mengajar ke Dinas Pendidikan Ciamis.
Baca Juga: Jumlah Pengguna WhatsApp hingga Instagram Naik, tapi Pendapatan Perusahaan Induk Meta Turun
KA merupakan guru berstatus Pegawai Negeri Sipil, sementara LI adalah guru berstatus sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Setelah KA mengunggah video mesum dan video vulgar ke grup WhatsApp, keberadaannya tidak diketahui dan tak memenuhi panggilan dari Dinas Pendidikan maupun penyidik kepolisian.
Menurut keterangan keluarga, KA meninggalkan rumah dan hilang kontak dengan keluaga sejak Senin (11/7/2022).
Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Dinas Pendidikan Ciamis, Endang Kuswana, Kamis (28/7) sore.
“Menurut keterangan istrinya, KA pergi meninggalkan rumah tanpa pamit. Tidak membawa apa-apa sejak Senin Juli lalu. Pihak keluarga juga kehilangan kontak dengannya,” kata Endang.
Sementara LI memenuhi panggilan dinas terkait dan diperiksa oleh penyidik kepolisian.
Saat datang ke Dinas Pendidikan, LI didampingi suami dan kepala sekolah tempatnya mengajar.
Menurut Endang, LI mengakui kejadian yang ada di video tersebut. Menurutnya video tersebut terjadi sekitar 5 tahun lalu.
Namun, lanjut Endang, LI mengaku selama ini tidak memiliki video maupun foto vulgar tersebut.
“Itu kejadian lima tahun lalu. Tapi di-upload-nya Selasa, 12 Juli lalu pukul 00.39 dini hari, melalui grup WA PGRI oleh KA. Apa maksud dan tujuannya meng-upload itu, kami tidak tahu,” ujar Endang.
Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik tersebut, terlihat adegan yang didiga diambil dalam sebuah kamar.
Selain KA dan LI, di kamar tersebut terekam sebuah lemari, kipas angin dan jendela dengan gorden berwarna biru.
Endang menyebut penanganan kasus asusila dua guru SD itu masih menunggu hasil proses hukum yang ditangani aparat pengeka hukum (APH).
Buntut dari beredarnya video mesum dirinya dan KA, LI pun enggan berangkat ke sekolah untuk mengajar.
Namun, Endang tidak meyarankan LI untuk cuti karena tak ada dasarnya. Endang Kuswana hanya menyarankan LI ke dokter jika merasa tak enak badan.
“Kami tidak menyarankan dia cuti karena tidak ada dasarnya.Kalau dia sakit, saya perintahkan dia diperiksa ke dokter,” ujar Endang, dikutip Kompas.com.
Tapi, hingga Rabu (27/7), baik LI dan KA tidak datang ke sekolah tempatnya mengajar.
Selain itu, sejumlah wali murid sempat menolak kehadiran kembali KA dan LI di sekolah tempat mereka mengajar.
Baca Juga: Gabut? Coba Kirim Pesan Kosong WhatsApp ke Teman Tapi Bukan buat Kesal, Begini Caranya
“Ada sejumlah orang tua menolak keberadaan keduanya. Mereka kebaratan kalau kedua oknum guru tersebut tetap mengajar,” terang Kepala Desa setempat, Rahman Wabil Rabu (27/7).
Wali murid, lanjut dia, bersedia menerima KA dan LI kembali setelah menjalani proses mediasi yang melibatkan pemerintahan desa.
“Setelah dimediasi, sekarang tidak terjadi lagi penolakan dari orang tua murid. Pertimbangannya karena sekolah tersebut kekurangan guru dan tidak ada yang menggantikannya," kata dia.
Sementara itu saat dimintai klarifikasi terkait video yang diduga menyangkut dirinnya, LI memilih mengundurkan diri dari tempat ia mengajar.
Agar proses belajar mengajar kelas III dan VI tetap berjalan, posisi KA dan LI digantikan guru pengganti dari kelas lain yang mengajar rangkap.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.