Buruh gendong perempuan di empat pasar, yaitu Beringhajo, Giwangan, Kranggan dan Gamping, menjadi kelompok yang disasar. Gagasan DU-BGP merujuk pada sejumlah gerakan solidaritas yang berkembang di Yogyakarta di masa awal pandemi.
Menurut Elanto, sejak Oktober 2020 hingga Desember 2021, DU-BGP telah diselenggarakan sebanyak 11 tahap dengan melibatkan puluhan relawan dari beragam latar belakang.
Lokasi dapur yang telah berpindah sebanyak tiga kali ini, telah mendistribusikan 50.000 paket makanan kepada kelompok buruh gendong di empat pasar tersebut.
Seluruh kebutuhan operasional DU-BGP menggunakan donasi publik, baik berupa uang maupun barang.
Penerimaan dana dibuka melalui rekening bank atas nama Perkumpulan Simponi maupun laman KitaBisa.com, beserta dua rekening pribadi atas nama M.
Hingga akhir Desember 2021 lalu, kata Elanto, dana yang terhimpun mencapai lebih dari Rp800.000.000. Jumlah tersebut tidak termasuk donasi berbentuk bahan, barang maupun pinjaman aset berupa alat kerja dan distribusi.
Dana digunakan untuk membeli bahan, produksi masakan, distribusi makanan, hingga subsidi transportasi bagi sebagian relawan.
Selama 232 hari kegiatan tersebut, penyelenggaraan DU-BGP menyisakan pekerjaan rumah besar dalam hal transparansi dan akuntabilitas.
Keseluruhan urusan operasional dan administrasi, ungkap Elanto, dilaksanakan secara individual oleh M, yang pelaksanaannya diduga tidak menaati prinsip pertanggungjawaban dalam proses penggunaan donasi.
Lingkar pegiat dan relawan DU-BGP telah melakukan evaluasi publik terhadap penyelenggaraan kegiatan DU-BGP pada Februari 2022 lalu.
Namun M menolak terlibat dan tidak bersedia memberi akses terhadap catatan keuangan dan bukti transaksi serta dokumen kerja sama yang dilakukan dengan para pihak selama penyelenggaraan DU-BGP.
Baca Juga: Kompas Salurkan Bantuan ke Buruh Gendong
Dalam serangkaian pertemuan dengan sejumlah pihak yang membantu mediasi persoalan ini, kata Elanto, M selalu menyatakan kesediaan untuk membuat laporan dan mengembalikan aset DU-BGP setelah Maret 2022.
Namun janji tersebut tak kunjung dilakukan, bahkan pada April 2022 justru membuka kegiatan baru dengan nama Dapur Umum Keliling Emergency Foodtruck.
Aktivitas baru ini terus membuka donasi publik dan tetap menggunakan aset yang selama ini diperuntukkan bagi DU-BGP.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.