Pada Selasa (3/5), perjalanannya dengan sepeda sempat tersendat karena ia berhadap-hadapan dengan turis asing yang pula bersepeda, namun di arah jalur yang sama.
Egi dan turis itu pun sama-sama berhenti dan saling bertatapan.
“Lewat tatapan mata, sepertinya kami sama-sama mau bilang, “Are you stupid?!” ("Apakah kamu bodoh?!"),” ujar Egi tertawa menceritakan pengalamannya bersepeda di Gili Trawangan yang kembali padat setelah sepi dihantam pandemi Covid-19 selama dua tahun belakangan.
Lantaran sang turis yang juga merasa benar tak mau mengalah dan bergeser, Egi pun melontarkan sebaris kalimat yang kerap ia utarakan bilamana mengalami kejadian serupa.
“Left side, please, this is Indonesia (sisi kiri, tolong ya, ini Indonesia),” ujar Egi pada sang turis seperti dituturkannya pada KOMPAS.TV, Selasa (3/5).
Sang turis yang kemudian menyadari kesalahannya, lalu buru-buru bergeser dan memberi jalan pada Egi.
Baca Juga: Pelabuhan Rakyat Padangbai Padat Wisatawan, 400 Orang Antre ke Gili Trawangan
Turis yang kagok berlalu lintas lalu menyadari kesalahannya, biasanya akan memberi jalan sembari say sorry.
Namun, tak sedikit pula turis asing yang memang ngeyel atau sulit diberi pengertian. Kerap, turis semacam ini bahkan mengatasnamakan lalu lintas internasional untuk membenarkan kesalahannya.
Biasanya, adu argumen antara penganut lalu lintas jalur kanan dan jalur kiri lalu terjadi.
Tetapi, biasanya kalimat ‘left side, please, this is Indonesia’ sudah cukup sakti mendeskripsikan kedaulatan NKRI untuk mengakhiri segala perdebatan.
Karena, seperti peribahasa bilang, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung, bukan?!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.