MALANG, KOMPAS.TV- Pendistribusian minyak goreng curah subsidi di Kota Malang digelar sejak akhir Februari lalu. Minyak goreng curah ini dikhususkan bagi pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) di Kota Malang. Sejak diluncurkan, minyak goreng curah ini sangat diminati oleh masyarakat. Tak heran 8.000 liter minyak goreng bisa habis dalam 3 hari.
Tingginya serapan minyak goreng pada pelaku IKM ini, membuat beberapa pelaku industri harus rela menunggu beberapa hari untuk bisa mendapatkan minyak goreng curah. Arif Sofyan Hadi, Ketua Paguyuban Perajin Keripik Tempe Sanan menjelaskan, distribusi minyak curah sangat membantu bagi pelaku IKM.
Distribusi selama ini juga tergolong lancar. Hanya saja karena permintaan yang sangat tinggi, maka tak heran jika 8.000-9.000 liter minyak goreng curah habis dalam waktu 3 hari. Melihat kondisi ini, pihaknya mengajukan penambahan kuota distribusi minyak goreng curah.
"Kemarin 9.000 liter, kemarinnya lagi 8.000 liter sekali datang. Kemarin 3 hari sudah habis" ujar Arif pada Kompas TV, Kamis (10/03/2022).
Sementara itu beberapa pelaku IKM yang datang untuk membeli minyak goreng, harus kembali dengan jerigen kosong, dan diminta kembali beberapa hari lagi. Menurut mereka, minyak goreng curah yang dijual di Sanan jauh lebih murah dari harga pasaran yakni Rp 12.800 per kilogram.
"Habis, karena banyak permintaan juga. Kita nyari yang murah karena diluar masih tinggi" keluh Uut, salah satu pelaku IKM yang tidak kebagian minyak goreng curah.
Pelaku Industri Kecil Menengah di Sanan juga berharap harga dan ketersediaan minyak goreng di pasaran bisa kembali normal seperti sediakala.
#minyakgorengcurah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.