Kompas TV regional peristiwa

Kelompok Bersenjata di Yapen Papua Menyerahkan Diri, Mengaku Telah Salah Memilih Jalan

Kompas.tv - 20 Desember 2021, 11:48 WIB
kelompok-bersenjata-di-yapen-papua-menyerahkan-diri-mengaku-telah-salah-memilih-jalan
Salah satu anggota kelompok bersenjata (tiga kanan) Kampung Ambaidiru, Distrik Kosiwo, Kepulauan Yapen, Papua, yang menyerahkan diri kepada alat negara, Sabtu (18/12/2021). (Sumber: ANTARA/HO-Satgas Nemangkawi)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Edy A. Putra

YAPEN, KOMPAS.TV - Anggota kelompok bersenjata yang berasal dari Kampung Ambaidiru, Distrik Kosiwo, Kabupaten Kepulauan Yapen menyerahkan diri ke Polres Yapen.

Penyerahan diri sejumlah anggota kelompok bersenjata itu disaksikan oleh Asisten II Bupati Kepulauan Yapen, Edy Mudumi, serta para kepala kampung setempat. 

Baca Juga: TNI-Polri Tangkap Pemuda Diduga Anggota KKB Usai Ditembaki Saat Patroli, Terungkap Identitasnya

Kepala Satgas Humas Ops Nemangkawi, Kombes Ahmad M Kamal, mengatakan pihaknya berharap penyerahan diri anggota kelompok bersenjata Ambaidiru di Distrik Kosiwo dapat menular kepada yang lain.

Dengan begitu, situasi keamanan dan ketertiban masyarakat atau kamtibmas di Kabupaten Yapen dapat lebih kondusif.

"Kondisi kondusif, sehingga kita bisa konsentrasi membangun daerah dengan meningkatkan SDM maupun sarana-prasarana untuk mendukung kehidupan masyarakat untuk menciptakan kemakmuran," kata Kamal.

Prosesi penyerahan diri kelompok bersenjata yang juga sering disebut KKB itu terjadi di lapangan Markas Polres Yapen pada Sabtu (18/12/2021), dan juga disaksikan Kepala Kesbangpol Kabupaten Yapen, Sony Woria.

Baca Juga: KKB Kembali Bakar Sekolah di Papua, TNI-Polri Ditembaki saat Evakuasi Warga

Komandan Kodim 1709/Yawa, Letnan Kolonel Infantri Catur P Nugroho, mengatakan keberadaan TNI dan Polri bukan untuk menakut-nakuti masyarakat Kepulauan Yapen.

"Kami di sini bersama-sama ingin memajukan pembangunan di Kepulauan Yapen," kata Catur.

Ia melanjutkan, sesuai petunjuk panglima TNI, pihaknya dan polisi bertugas menyadarkan teman-teman yang berseberangan, dan memberikan pemahaman bahwa semua adalah NKRI.

"Jadi tidak ada lagi yang berfikir bahwa Papua itu akan merdeka, kami sangat bangga dan senang kerja sama antara TNI dan Polri yang ada di wilayah," ujar Catur.

Baca Juga: Ratusan Brimob Polda Kalteng Dikerahkan ke Papua untuk Perangi KKB

"Sehingga rekan-rekan kita ini, adik-adik saya dapat dengan kesadaran yang cukup tinggi mau kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi Negara Kesatuan Republik Indonesia."

Ia mengapresiasi semua pihak yang terus berusaha menyadarkan semuanya sehingga ada kemauan dari diri sendiri untuk kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi tanpa paksaan.

Adapun Kapolres Yapen, AKBP Ferdyan I Fahmi, mengatakan, aparat keamanan di Kepulauan Yapen mempunyai komitmen tinggi untuk menjaga wilayah.

"Masyarakat Yapen telah kami anggap sebagai bagian dari keluarga. Kami TNI-Polri, termasuk juga pemerintah daerah tidak tinggal diam," kata Ferdyan.

Baca Juga: TNI-Polri Tembak Mati Satu Anggota KKB di Intan Jaya, Terungkap Identitasnya

Menurut dia, setelah petugas melakukan penegakan hukum di Kepulauan Yapen, TNI dan Polri berupaya melakukannya secara persuasif dan humanis.

Hal ini untuk memberikan pemahaman serta meyakinkan masyarakat Yapen bahwa alat negara di Kepulauan Yapen bagian keluarga, bukan musuh.

"Kami hadir di sini membantu pemerintah daerah untuk membangun Kepulauan Yapen dan membantu percepatan kesejahteraan untuk bisa dirasakan seluruh masyarakat, dari sisi pendidikan dan dari sisi kesehatan," kata Ferdyan.

TNI dan polisi saat ini juga fokus melindungi masyarakat serta menjaga masyarakat dalam menyongsong perayaan Natal kali ini.

Baca Juga: SMAN 1 Oksibil Disebut Dibakar KKB, Polisi Ungkap Terduga Pelaku Bawa Senjata dan Alat Perang

"Kami harus pastikan bahwa perayaan Natal berjalan secara damai, aman, penuh suka cita dan hikmat sehingga saudara kita semua yang merayakan Natal dapat melaksanakan ibadah secara tenang," ujar Ferdyan.

Ia menyambut baik upaya nyata dari kelompok bersenjata Kampung Ambaidiru menyerahkan diri dan menyatakan setia kepada Indonesia.

"Papua dari dulu adalah Indonesia, Indonesia adalah Papua jadi sudah tidak ada lagi perjuangan-perjuangan yang di luar, tidak ada lagi yang namanya perjuangan mengatasnamakan Papua Merdeka atau West Papua, Papua Barat," tutur Ferdyan.

Baca Juga: Polisi Duga KKB Sengaja Bakar Sekolah di Oksibil untuk Pancing Aparat Keamanan

Sementara salah satu anggota kelompok bersenjata Ambaidiru yang menyerahkan diri mengatakan, mereka telah salah memilih jalan, sehingga memutuskan kembali ke NKRI mewujudkan persatuan Republik Indonesia.

"Bapak kepala Polres sudah sampaikan kita tidak perlu lagi merdeka, kami semua sudah sepakat untuk mengantarkan diri ke sini dan mengaku kesalahan-kesalahan kami," ujar salah satu anggota kelompok bersenjata.

"Oleh karena itu sekarang kami mau kembali dan bersatu bersama-sama dalam memajukan Negara Kesatuan Republik Indonesia."

Baca Juga: Detik-detik Kontak Senjata TNI-KKB di Suru Papua, Satu Tentara Indonesia Gugur

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x