Senada dengan Eko, Direktur LBH Yogyakarta Yogi Zul Fadhli menegaskan pihaknya sama sekali tidak takut dengan teror tersebut.
"Kejadian ini justeru menambah berlipat-lipat semangat kami untuk terus maju dan tidak berhenti untuk memperjuangkan hak-hak dan kepentingan masyarakat miskin yang menjadi korban ketidakadilan," tegas Yogi.
Yogi menduga teror molotov itu berkaitan dengan aktivitas LBH yang selama ini mengadvokasi dan memberikan bantuan hukum kepada masyarakat miskin dan terpinggirkan.
Seperti diketahui, LBH Yogyakarta selama ini tekun mengadvokasi kelompok masyarakat terpinggirkan. Terakhir, LBH Yogyakarta mendampingi masyarakat Wadas, Purworejo, yang menolak proyek bendungan dan tambang.
Kasus teror tersebut, kata Yogi, sudah dilaporkan kepada kepolisian dan tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkannya ke pihak terkait yang memberikan jaminan perlindungan kepada pejuang hak asasi manusia.
Sebelumnya, Kantor LBH Jogja di Kelurahan Prenggan, Kecamatan Kotagede, dilempar bom molotov, Sabtu dini hari.
Bom molotov merusak kaca, ventilasi hingga atap bagian depan kantor LBH Yogyakarta. "Tidak ada orang saat peristiwa itu, tidak ada yang tidur di sana. Kejadian kami perkirakan kejadian sekitar pukul 01.00 WIB sampai dengan pukul 05.00 WIB," katanya.
"Tidak ada tetangga yang tahu siapa yang melempar, "
Api dari bom molotov menghanguskan sebagian teras kantor dan sempat merembet ke dalam. Namun, korden Kantor LBH hanya terbakar sebagian sehingga api padam sebelum menjalar lebih jauh ke seisi ruangan.
Saat ini, kasus teror bom molotov itu telah dilaporkan kepada pihak kepolisian. Beberapa barang bukti telah diamankan, seperti serpihan botol dan bekas pecahan jendelan LBH Yogyakarta.
Namun, polisi belum memberikan keterangan lebih jauh soal teror tersebut.
Baca Juga: Rumah Dinas Kepala Divisi Pemasyarakatan Kemenkumham Riau Diteror Bom Molotov, Pelaku Terekam CCTV!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.