MAKASSAR, KOMPAS.TV - Kasus covid 19 di kota makassar sejak beberapa pekan terakhir alami lonjakan . Pasien yang jalani perawatan pun meningkat dengan tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit mencapai 80 persen .
Ruang perawatan khusus pasien covid-19 di rsud daya makassar kini hampir penuh . Dari data pihak rumah sakit tingkat keterisian tempat tidur ditenpat ini sudah emncapai 80 persen .
Lonjakan pasein ini mulai dirasakan sejak awal juli 2021 lalu . Setiap hari pasien yang masuk dengan gejalah covid-19 mencapai lima orang padahla sebelumnya hanya satu orang saja .
Rsud daya makassar sendiri menyiapkan 35 tempat tidur untuk pasien covid 19 . 3 tempat tidur untuk bayi dan 2 untuk anak-anak .
Humas RSUD Daya Makassar, Wisnu Maulana mengatakan saat ini terjadi kenaikan pasien Covid-19 yang dirawat. RSUD Daya Makassar merawat 25 pasien Covid-19 dari jumlah 35 tempat tidur yang disiapkan.
"Sejak awal Juli naik, kasus yang dirawat saat ini ada 25 pasien per tanggal hari ini. Kapasitas RSUD Daya itu 35 tempat tidur dan sudah hampir penuh, karena 25 terisi per hari ini," kata Wisnu kepada merdeka.com, Senin (12/7).
Wisnu mengungkapkan kenaikan jumlah pasien di RSUD Daya terjadi sejak 1 Juli 2021. Saat itu, kata Wisnu, terdapat 4 orang pasien Covid-19 dirawat di RSUD Daya.
"Setelah itu, terus naik 8 menjadi 10 hingga 25 kemarin. Sempat 20 (kemarin), hari ini bertambah lagi 5 sehingga jadi di 25 pasien," kata Wisnu.
Wisnu menjelaskan pasien yang dirawat di RSUD Daya rata-rata memiliki gejala sedang sampai berat. Sementara untuk warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 dengan gejala ringan hanya dianjurkan untuk isolasi mandiri.
"Yang dirawat di rumah sakit yang punya keluhan berat atau memiliki komplikasi penyakit lainnya atau komorbid. Jadi kami sebenarnya hanya menerima rujukan, artinya kalau ada rujukan baik itu puskesmas ataupun RS lain, kami terima jadi sudah di skrining memang di layanan kesehatan yang lain," kata dia.
Sementara untuk ketersediaan tabung oksigen, Wisnu menegaskan masih dalam kondisi aman. Dia mengatakan RSUD Daya menyiapkan 50 tabung oksigen untuk pasien Covid-19.
"Kan daya tampung kami 35 tempat tidur. Sementara kami punya 50 tabun oksigen yang bisa standby setiap harinya untuk memenuhi kebutuhan 35 tempat tidur yang kami siapkan untuk pasien Covid-19," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Dadi Makassar, Arman Bausat mengatakan terjadi peningkatan jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RS milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel itu. Arman mengaku saat ini pasien Covid-19 yang menjalani perawatan di RSKD Dadi berjumlah 85 orang dan 8 diantaranya dirawat di ruang ICU.
"Pasien Covid kami sekarang ada 85, yang lagi rawat inap ICU ada 8 orang," kata dia.
Meski terjadi kenaikan jumlah pasien Covid-19, kata Arman, ketersediaan kamar tidur di RSKD Dadi Makassar masih terbilang aman. Ia berharap jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di RSKD Dadi bisa turun.
"Saat ini ruang perawatan masih dalam kondisi cukup. Kita punya tempat tidur yang tersedia untuk 210 pasien. Kan sekarang baru 85 pasien, jadi lumayan lah mudah-mudahan tidak lama lagi turun," tuturnya.
Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto mengaku mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Angin Mammiri dengan menyiapkan kapal milik PT Pelni untuk dijadikan tempat isolasi mandiri apung. Apalagi, pengajuan untuk menggunakan kapal milik Pelni untuk tempat isolasi pasien Covid-19 sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Perhubungan.
Danny Pomanto sapaan akrabnya mengaku isolasi terpadu apung skala kota adalah konsep isolasi mandiri untuk pasien Covid-19 pertama di Indonesia. Ia mengaku penggunaan kapal milik PT Pelni untuk tempat isolasi pasien Covid-19 belum ada yang menerapkan.
"Saya sudah berkomunikasi dengan Menhub, beliau mendukung sepenuhnya. Atas nama pemerintah dan warga Kota Makassar kami menyampaikan terima kasih atas sambutan positif Bapak Menhub," ujarnya.
Ia mengaku penggunaan kapal Pelni sangat efisien. Pasalnya, kapal milik PT Pelni mempunyai daya tampung hingga 900 orang.
"Tanggal 14 nanti kita akan mengunjungi kapalnya, nanti kita akan menyusun protap isolasi mandiri kerja sama Kemenhub, PT Pelni, dan Pemkot Makassar. Kita akan siapkan program-program penyembuhan bagi pasien, kita akan siapkan juga Hepa Filter di kapal," tambah Danny.
Rencananya, kapal yang dijadikan isolasi apung terpadu ini akan ditempatkan di sekitar Pantai Losari dan Centre Point of Indonesia (CPI), untuk memudahkan pihak Pemkot Makassar melakukan pengawasan dan pendistribusian makanan dan obat-obatan bagi pasien positif peserta isolasi mandiri program Makassar Recover.
#pasiencovid19
#RSUDdaya
#covid19
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.