Kompas TV regional peristiwa

Viral "Nuthuk" Harga Pecel Lele di Maliboro, Ini Reaksi Sandiaga Uno

Kompas.tv - 6 Juni 2021, 12:51 WIB
viral-nuthuk-harga-pecel-lele-di-maliboro-ini-reaksi-sandiaga-uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Fadhilah | Editor : Purwanto

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ikut bereaksi terkait dengan harga pecel lele mahal yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan bahwa tempat wisata itu seharusnya memberikan kepuasan dan kenyamanan sehingga bisa mewujudkan pariwisata yang berkelanjutan.

Artinya, lanjut Sandiaga, apabila seluruh komponen di tempat wisata memberikan pelayanan terbaik, pelancong bakal merasa nyaman, sehingga di kemudian hari, dia akan datang lagi.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Yogya: Pedagang Pecel Lele yang Jual Harga Selangit di Malioboro Sudah Diberi Sanksi

"Pariwisata yang berkelanjutan, yang berkah itu adalah jika para wisatawanya puas dan nyaman. Mereka akan kembali lagi," ujarnya saat berkunjung ke Desa Wisata Pentingsari, Umbulharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu (5/6/2021).

Soal oknum pedagang yang mematok harga tak wajar, khususnya kasus pecel lele mahal di dekat kawasan Malioboro, hal tersebut dikhawatirkan membawa dampak tidak bagus bagi sektor pariwisata di suatu daerah.

"Hal-hal yang negatif seperti nuthuk (mematok harga yang tidak wajar) dan lain sebagainya itu suatu kegiatan yang mencoreng wajah pariwisata di suatu daerah, terutama di Yogyakarta,” kata Sandi, sapaan Sandiaga Uno.

Dari satu individu,  kesan negatif tersebut bisa merembet ke banyak orang.

"Tapi kalau dituthuk dengan biaya yang tidak masuk akal, bukan hanya mereka tidak akan kembali, tetapi juga akan menjadi buah bibir jangan ke daerah situ karena banyak sekali potensi kita dituthuk," jelas dia.

Sandi menambahkan, bagi penjual yang terbukti mematok harga tidak wajar kepada wisatawan, oknum tersebut akan mendapat teguran.

Kemudian jika hal itu terus terulang, tidak menutup kemungkinkan ia bakal diproses hukum.

Oleh karena itu, kata Sandi, pemerintah bakalan terus melakukan pendampingan karena konsepnya adalah reward dan punishment.

Tak cuma itu, Sandi menyampaikan bahwa pemerintah akan memberikan sosialisasi serta edukasi.

Baca Juga: Banyak Kecelakaan di Daerah Wisata, Sandiaga Uno Perketat Protokol Keamanan

Diberi Sanksi

Adapun sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, angkat bicara soal video viral pecel lele yang disebut mahal di kawasan wisata Malioboro.

Menurut Sultan, lebih baik para pedagang mengambil untung secukupnya dari makanan yang dijual, sehingga pelanggan mau datang kembali.

Sebab, memasang harga tinggi justru akan merugikan diri sendiri, serta para pedagang lainnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, berjanji akan menindak para pemilik warung atau pemilik usaha yang memberikan harga tinggi di luar batas kewajaran dengan sanksi mencabut izin usahanya.

Sementara Paguyuban Pedagang Kaki Lima Malioboro menegaskan warung yang memberi harga mahal bukanlah anggotanya.

Warung tersebut berada di seputar jalan perwakilan dan bukan di Jalan Utama Malioboro oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.

Jalan perwakilan dikelompokkan sebagai kawasan sirip Malioboro karena lokasinya yang terhubung langsung dengan Jalan Utama Malioboro.

Kita akan bahas terkait pemulihan citra Malioboro pasca viralnya harga selangit untuk kuliner dan tarif parkir bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, serta Direktur Center of Economic And Law Studies Bima Yudhistira.

Baca Juga: YLKI: Jangan Sampai Citra Malioboro Rusak karena Kuliner Harga Selangit dan Pungli Tarif Parkir

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x