SURABAYA, KOMPAS.TV - Sebuah kisah datang dari seorang warga Surabaya, Jawa Timur yang kehilangan keluarganya karena corona.
Meski kini ia harus tinggal seorang diri, ia tidak pernah menyerah untuk tetap melanjutkan hidup.
Pandemi corona telah merenggut banyak jiwa di tanah air.
Kerap kita mendengar kabar keluarga, kerabat, teman atau tetangga yang harus berpulang setelah terinfeksi virus corona, karena hingga saat ini angka kematian karena corona di Indonesia mencapai lebih dari 32 ribu jiwa.
Salah satu kisah pilu akibat corona dialami Dea Winnie Pertiwi, warga Jalan Gubeng Airlangga, Surabaya, Jawa Timur.
Pada Juni 2020, ia sempat terinfeksi virus corona. Namun, ia dapat melaluinya hingga dinyatakan terbebas dari corona. Namun, cerita berbeda dialami ayah, ibu, kakak dan bayi dalam kandungan kakaknya. Mereka meninggal dunia dalam waktu yang tidak berjauhan.
Dea tidak tahu pasti dari mana ia terpapar corona. Pertama kali diketahui yang terpapar corona adalah kakaknya setelah memeriksakan kehamilannya, kemudian menularkan kepada kedua orangtuanya, termasuk pada dirinya.
Tak hanya itu, saat dirinya dan keluarga juga sempat mendapatkan stigma negatif dari tetangga, karena edukasi yang belum merata pada masyarakat terkait penanganan corona.
Apabila tengah rindu dengan keluarganya, Dea sesekali melihat potret keluarga yang ia simpan di dalam ponselnya.
Saat ini, Dea hidup seorang diri di rumahnya dengan kehilangan ayah, ibu dan kakak karena corona bukanlah hal mudah bagi dirinya. Meski berat, ia tidak menyerah dan menjadikan kejadian ini pelajaran akan bahaya virus corona.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.