Untuk ruang isolasi bertekanan negatif dengan ventilator di rumah sakit swasta rujukan kini masih terbatas.
“Karena menampung gejala berat itu butuh ventilator butuh alat untuk filter di ruang isolasi dan itu harganya enggak murah,” ujarnya.
Lebih lanjut Eko menegaskan kondisi ini akan berimbas pada tingginya kemungkinan angka kematian pasien Covid-19. Terutama pasien yang memiliki gejala berat atau punya penyakit bawaan.
Baca Juga: Satu Keluarga di Bekasi Positif Covid-19, Ibu dan Anak Meninggal Dunia
Hal ini dikarenakan pertolongan pertama untuk pasien Covid-19 yang bergejala berat jadi sulit ditangani.
“Kalau berat dan harus pakai ventilator berarti lebih dari 50 persen kemungkinannya (tingkat potensi kematian) secara medis. Kemungkinan selamatnya tipis. Memang takdir di tangan Tuhan, tetapi secara medis hitungannya begitu,” kata Eko.
Meski demikian, ia berjanji akan tetap melakukan semaksimal mungkin untuk keselamatan pasien Covid-19 meski tempat tidur dengan ventilator terbatas.
Ia juga berharap Pemerintah menambah tempat tidur isolasi dengan ventilator untuk menekan angka kematian Covid-19 di Kota Bekasi. Kondisi rumah sakit tersebut juga sudah dilaporkannya ke Pemkot Bekasi.
Baca Juga: Anies: Alasan PSBB Lagi, RS DKI Terancam Penuh 17 September
“Jadi, sebetulnya sudah terpikirkan sejak awal oleh Pemkot Bekasi. Investasi di bidang alat kesehatan tidak mudah, mahal, maka pemerintah sudah berupaya minta sumbangan atau apa gitu untuk beli alat ventilator itu,” ujar Eko.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.