Kompas TV regional kriminal

Anak 13 Tahun Babak Belur, Polisi Sebut Punya Bukti Kuat Tak Salah Tangkap

Kompas.tv - 26 Agustus 2020, 16:59 WIB
anak-13-tahun-babak-belur-polisi-sebut-punya-bukti-kuat-tak-salah-tangkap
Ilustrasi: polisi. Polisi Sebut Punya Bukti Kuat Tak Salah Tangkap hingga Anak 13 Tahun Babak Belur. (Sumber: SHUTTERSTOCK)
Penulis : Fadhilah

MAKASSAR, KOMPAS.TV - Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) Kombes Pol Ibrahim Tompo membantah bocah 13 tahun, MF, menjadi korban salah tangkap.

Ibrahim mengaku pihaknya memiliki bukti kuat saat menangkap MF beserta dua rekannya sebagai pelaku tawuran di Jalan Tinumbu, Kecamatan Bontoala, Jumat (21/8/2020) dini hari lalu.

Saat personel Polsek Bontoala melakukan penyisiran dan menemukan 3 remaja yang sedang bersembunyi, polisi menemukan anak panah. 

"Kata siapa orang (MF) tersebut bukan pelaku tawuran. Kan ada buktinya. Tapi kan kita tidak terlalu goreng-goreng ini. Ini ada barang bukti yang didapat didekatnya dia, anak panah. Barang bukti pada saat itu ada," kata Ibrahim, Rabu (26/8/2020).

Baca Juga: Bocah 13 Tahun Babak Belur Wajah Dihantam Helm dan Kaki Dilindas, Polisi: Tidak Sengaja

Ibrahim lantas menambahkan bahwa untuk apa anak berusia 13 tahun berada di tengah jalan saat larut malam. 

Bila alasan ingin pergi ke tempat pelelangan ikan, lanjut ia, mengapa MF memilih jalan kali. Padahal jarak rumah MF dengan tempat pelelangan ikan sangat jauh. 

"Kalau seperti ini kasihan polisi. Pada saat melakulan pengamanan kemudian berusaha menunjukkan bahwa polisi masih berusaha mewadahi kepentingan masyarakat nah ini yang kasihan. Digoreng-goreng dengan cerita yang malah akhirnya jadi jelek," keluh Ibrahim. 

Terkait luka yang dialami MF, Ibrahim mengatakan bahwa hal itu bukanlah kesengajaan. Pasalnya, saat diamankan dan hendak diangkut ke mobil, anak tersebut sempat memberontak dan hendak kabur. 

Pada saat itu, kata Ibrahim, polisi kemudian mengayunkan tangan untuk menangkap anak itu tetapi malah terkena wajah.

Ibrahim juga menampik bahwa pihaknya menabrak dan menggilas korban dengan motor.

"Kalau digilas motor itu tidak ada. Keterlaluan sekali kalau ada yang begitu," ujar Ibrahim. 

Baca Juga: Bidan Muda yang Live Bugil di Medsos Ditangkap Polisi, Begini Pengakuannya

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Ibrahim Tompo saat diwawancara di lobi Polda Sulsel terkait puluhan ribu masker yang disita polisi, Senin (9/3/2020). (Sumber: (KOMPAS.COM/HIMAWAN))

Propam Turun Tangan

Meski demikian, menurut Ibrahim, Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel tetap melakukan penyelidikan terkait dugaan penganiayaan tersebut.

Namun dia mengatakan penyelidikan itu terkait prosedur pengamanan yang dilakulan oleh anggota Polsek Bontoala bukan terkait dugaan salah tangkap ataupun penganiayaan. 

"Terkait dengan kondisi itu, polisi kan selalu bekerja sesuai prosedur. Makanya propam turun itu hanya untuk melakulan pengecekan apakah memang yang dikerjakan Polsek Bontoala itu sesuai prosedur atau tidak," ujar dia.

Baca Juga: Bawa Senjata Tajam Untuk Tawuran 4 Pelajar Ditangkap Polisi

Respons Keluarga

Sementara itu, Paman MF Abdul Karim (37) mengatakan bahwa keponakannya bersama ibunya sudah ditemui pihak Propam Polda Sulsel dan Kapolsek Bontoala terkait kejadian yang menimpa MF.

Secara pribadi, kata Karim, keluarganya termasuk korban sudah memaafkan insiden yang menimpa keponakannya tersebut.

Namun dia meminta, catatan di kepolisian yang menyebut keponakannya pelaku tawuran dihapus.

Dia menegaskan bahwa keponakannya itu bukanlah pelaku tawuran.

"Kalau kami secara pribadi maupun kekeluargaan sudah memaafkan dan tidak ingin ini berbuntut panjang. Namun, semoga ini menjadi catatan juga bagi polisi supaya kejadian seperti ini (salah tangkap) tidak berulang," kata Karim dikutip dari Kompas.com.

Sebelumnya diberitakan, seorang anak berusia 13 tahun berinisial MF babak belur usai diduga menjadi korban salah tangkap oleh anggota Polsek Bontoala.

Penganiyaan yang dialami pelajar itu dibagikan oleh akun Facebook bernama Abdul Karim Makassar.

Dalam posting-an itu, Abdul Karim Makassar mengutuk tindakan kesewenang-wenangan polisi yang menghajar keponakannya hingga mengalami luka lebam di bagian wajah.

Baca Juga: Tawuran Maut 2 Remaja Tewas, Ternyata Berawal dari Pesan Medsos Kiw Kiw Kiw

 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x