JAKARTA, KOMPAS.TV - Duel El Clasico, Real Madrid vs Barcelona, akan terjadi di laga lanjutan La Liga Spanyol akhir pekan ini, Minggu (16/10/2022).
El Clasico merupakan pertandingan terbesar sepak bola di Spanyol di mana mempertemukan dua tim tersukses mereka.
Maka tidak heran, pertemuan antara Madrid vs Barcelona selalu dalam tensi tinggi.
Selain El Clasico, La Liga juga mempunyai pertandingan panas lain seperti derbi Madrid, Real Madrid versus Atletico Madrid, dan Sevilla versus Real Betis (El Gran Derbi).
Tentu jika menggelar pertandingan dengan tensi tinggi ada persiapan khusus yang harus dilakukan.
Menurut delegasi La Liga di Indonesia Rodrigo Gallego, pihaknya selalu menjalin komunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah, agar pertandingan bisa berjalan dengan aman dan nyaman.
"Sejak lima sampai 10 tahun terakhir, kami dari La Liga terus bekerja sama dengan pihak Kementerian Dalam Negeri Spanyol dan kepolisian," kata Rodrigo, Jumat (14/10/2022), dikutip dari Antara.
Baca Juga: Manajer Barcelona Xavi Hernandez: Salah Kami Jika Kami Berakhir di Liga Europa
Selain itu, juga dilakukan koordinasi dengan pemerintah dan polisi sebelum pertandingan untuk membicarakan soal teknis secara detail termasuk semua kemungkinan yang bakal terjadi.
Hal itu dilakukan untuk meminimalkan potensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
"Seluruh persoalan saat sebelum, ketika dan sesudah laga akan diinvestigasi. Ini demi memberikan pertandingan sepak bola yang menarik bagi penonton," ujar Rodrigo.
Pernyataan dari La Liga itu diamini pelatih asal Spanyol yang sekarang berkarier di Indonesia, Luis Milla.
Pelatih Persib Bandung itu mengatakan, semasa dirinya aktif bermain, dia tidak pernah merasa takut saat akan bertanding di El Clasico.
Apalagi menurutnya, pemain yang bertanding di El Clasico memang harus fokus ke pertandingan dan mempersiapkan mental sebaik mungkin serta tidak boleh terganggu dengan hal-hal di luar lapangan.
Baca Juga: Real Madrid Cuma Bisa Menang 1-0 atas Getafe, Ancelotti: Kami Mengendalikan Permainan
"El Clasico selalu menjadi laga yang sulit. Untuk itu, pemain harus memiliki mental yang kuat dan kepribadian yang bagus. Laga itu memang tentang kekuatan mental individu pemain," ucap Milla.
Apa yang dilakukan di Spanyol itu tentu sangat jauh berbeda dengan apa yang ada di Indonesia.
Di kompetisi nasional, jika ada pertandingan panas dengan tensi tinggi seperti Persija Jakarta melawan Persib atau Arema FC versus Persebaya Surabaya, pemain dari tim tamu hampir pasti berangkat ke stadion dengan menaiki kendaraan taktis atau rantis.
Tentu hal tersebut akan sedikit banyak mempengaruhi mental bertanding pemain.
Kesemrawutan penyelenggaraan pertandingan sepak bola di Indonesia juga menjadi sorotan usai terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Dalam peristiwa yang memakan 132 jiwa itu, keamanan di stadion untuk para penonton dipertanyakan karena meletusnya kericuhan yang mengakibatkan pihak keamanan menembakkan gas air mata ke tribune.
Gas air mata itu membuat panik penonton yang kemudian berdesak-desakan untuk keluar dari stadion yang membuat sejumlah suporter meregang nyawa karena terinjak-injak dan kehabisan napas.
Baca Juga: Ini 4 Bek Sayap Top yang Bisa Dibeli Barcelona pada Bursa Transfer Januari atau Musim Panas 2023
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.