Dengan bermodalkan tempat kecil yang sederhana, ia memberikan makanan kepada siapa pun.
Prinsip dan sifat dermawan itu tetap dijalani, bahkan setelah menjabat sebagai pengusaha sukses jalan tol dan Ketua Organisasi Muslim Tionghoa.
Bagi Jusuf, menjadi seorang pengusaha yang sibuk tak lantas membuatnya jauh dari keluarga.
Jusuf tetap dekat dengan istri dan ketiga anaknya serta mengajarkan sifat kedermawanannya itu kepada keluarganya.
Hal itu terlihat ketika anaknya yang bernama Fitria Yusuf dan Feisal Hamka turut serta dalam berbagi sedekah nasi kuning kepada orang-orang yang membutuhkan.
Sebelumnya, masih dalam cerita di Youtube itu, setelah Jusuf memutuskan untuk menjadi mualaf (masuk Agama Islam), ia mengubah namanya dari Alun Joseph menjadi Jusuf Hamka.
Hal ini tidak lepas dari peran serta ulama dan sastrawan besar tanah air, Prof. Dr. Buya Hamka yang menuntunnya untuk mengucap syahadat.
Dari mualaf itu kemudian Jusuf punya harapan mulia, yakni bercita-cita luhur hendak membangun seribu masjid.
“Saya ingin membangun 1000 masjid,” ungkap Jusuf, dalam beberapa waktu.
Hal itu ia realisasikan kali pertama dengan membangun Masjid Babah Alun yang berada di bawah kolong jembatan tol, Sunter, Jakarta Utara.
Bahkan, kini Jusuf tengah membangun Masjid Babah Alun yang ketiga dibangun di depan Gerbang Tol Desari, Jakarta Utara.
Masjid itu terlihat bernuansakan Tionghoa dengan corak warna merah yang mendominasi.
Menurut Jusuf, desain masjid ketiga tersebut memang sebagai ajang untuk percampuran budaya antara Islam dengan Tionghoa.
Salah satu buktinya, atap masjid itu bakal didesain dengan tulisan berbahasa arab dan china (asmaul husna).
Baca Juga: Mengenal Sosok Jusuf Hamka, Pendiri Warung Podjok Halal
“Nah, ini nanti kita bikin di atas ada tulisan Asmaul Husna, Bahasa Arab. Terus ada Bahasa Chinese-nya juga. Jadi percampuran budaya,” kata Jusuf, dalam akun media sosial itu.
Sejatinya, banyak hal yang patut diteladani dari sosok Jusuf Hamka ini.
Selain sifat kedermawanannya, Jusuf pun memiliki prinsip hidup agar selalu berupaya untuk amanah, jujur, dan menghormati orangtua serta orang lain.
“Dari seorang pedagang asongan dapat dipercaya sebagai pengusaha membangun jalan tol. Karena prinsipnya amanah, jujur, dan menghormati orangtua,” kata Yuni Shara, dalam penjelasannya di media sosial tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.