Kompas TV internasional kompas dunia

Kim Jong-Un Tegaskan Rusia Pantas Membela Diri, Salahkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS

Kompas.tv - 30 November 2024, 10:52 WIB
kim-jong-un-tegaskan-rusia-pantas-membela-diri-salahkan-ukraina-pakai-rudal-jarak-jauh-as
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov di Pyongyang, Jumat (29/11/2024). (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Desy Afrianti

PYONGYANG, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menyalahkan Ukraina yang menggunakan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat (AS).

Ia pun menegaskan, oleh karenanya Rusia berhak untuk membela diri.

Hal itu diungkapkan Kim Jong-un saat bertemu dengan Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov, Jumat (29/11/2024).

Baca Juga: Suriah Membara, Sebagian Aleppo Dikuasai Pasukan Pemberontak Usai Pertempuran Paling Mematikan

Seperti dilaporkan Kantor Berita Korea Utara KCNA, Sabtu (30/11/2024), pada pertemuan itu Kim Jong-un membela langkah Rusia dalam konflik di Ukraina.

“Amerika Serikat dan Barat membuat otoritas Kiev menyerang wilayah Rusia dengan senjata jarak jauh mereka. Rusia harus beraksi untuk membuat kekuatan musuh membayarnya,” ucap Kim Jong-un dikutip dari Voice of America.

“Pemerintah DPRK, tentara dan rakyatnya akan selalu mendukung kebijakan Federasi Rusia mempertahankan kedaulatan dan integritas wilayahnya dari gerakan hegemoni imperialis,” ujarnya.

Kim Jong-un berjanji meningkatkan hubungan dengan Rusia di setiap area.

Itu termasuk urusan militer, di bawah kerja sama strategis komprehensif yang ditandatangani dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Juni lalu.

Kesepakatan tersebut termasuk kerja sama pertahanan.

Moskow dan Pyongyang secara dramatis mengeratkan hubungan mereka setelah pertemuan kedua pemimpin di Rusia, September 2023.

Sejak itu, seperti dilaporkan intelijen Korea Selatan, Korea Utara mengirimkan lebih dari 10.000 kontainer amunisi, begitu juga dengan senapan howitzer dan sejumlah peluru roket.

KCNA sendiri tak mengungkuit apakah Kim Jong-un dan Belousov membicarakan mengenai pengerahan tentara Korea Utara ke Rusia.

Intelijen Korea Selatan sebelumnya menyebut Korea Utara telah mengirimkan lebih dari 10.000 pasukan ke Rusia.

Bahkan mereka sudah dikerahkan ke garis depan, termasuk di Kursk, di mana pasukan Rusia berusaha memukul mundur pasukan Ukraina.

Baca Juga: Korea Selatan Bakal Tandingi Korea Utara, Siapkan Sistem Rudal Terbaru Atasi Ancaman Kim Jong-Un

Ukraina sendiri telah menembakkan rudal ATACMS buatan AS untuk menyerang wilayah Rusia.

Hal itu dilakukan setelah Pemerintahan AS Joe Biden memberikan izin menggunakan senjata jarak jauh tersebut untuk serangan ke dalam Rusia di bulan ini.

Rusia sendiri membalasnya dengan serangan ke infrastruktur energi dan militer Ukraina.




Sumber : Voice of America




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x