Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo berencana membuka pariwisata tanah air ketika penerapan tatanan hidup baru atau new normal telah diberlakukan.
Namun demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengakui membuka kembali sektor pariwisata saat ini berisiko tinggi.
"Ini risikonya besar. Begitu ada imported case, kemudian ada dampak kesehatan, maka citra pariwisata yang buruk akan bisa melekat dan akan menyulitkan kita untuk memperbaikinya lagi," kata Presiden dalam rapat kabinet terbatas lewat video conference, Kamis (28/5/2020).
Baca Juga: Mal di Surabaya Sambut New Normal, Poster Protokol Kesehatan Ditempel agar Pengunjung Tak Takut
Oleh karena itu, walaupun pariwisata akan dibuka dalam fase new normal, namun Jokowi meminta ada protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Perlunya sosialisasi yang masif, diikuti uji coba, diikuti simulasi-simulasi dan juga perlunya dimulai sekarang ini pengawasan agar betul-betul standar protokol kesehatan itu dijalankan di lapangan," kata dia.
Kepada jajarannya, Jokowi pun meminta mereka untuk melihat negara-negara lain yang sudah membuka pariwisata dalam kondisi new normal. Ia menegaskan pariwisata harus kembali produktif.
"Karena isu utamanya adalah keselamatan dan kesehatan, maka protokol tatanan normal baru di sektor pariwisata betul-betul harus menjawab isu utama tadi, mulai dari protokol kesehatan yang ketat di sisi transportasinya, di sisi hotelnya, di sisi restorannya, dan juga area-area wisata yang kita miliki."
Baca Juga: Kebiasaan Yang Perlu Dipertahankan Saat Tatanan Normal Baru “The New Normal”
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan, dirinya memprediksi tren pariwisata akan bergeser selama fase new normal. Masyarakat, kata dia, akan memilih pariwisata yang tak melibatkan banyak orang.
"Referensi hiburan akan bergeser ke alternatif liburan yang tidak banyak orang, seperti solo travel tour, wellness tour, termasuk di dalamnya juga virtual tourism serta staycation," kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi menyebut para wisatawan juga akan mempertimbangkan faktor kesehatan, kebersihan, keselamatan dan keamanan dalam memilih tempat berwisata.
Untuk mempersiapkan diri, Jokowi meminta pelaku industri pariwisata untuk mengantisipasi perubahan tren ini.
Dengan begitu, saat memasuki fase new normal dan pariwisata dibuka kembali, industri sudah siap.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Sektor Pariwisata Beradaptasi dengan New Normal
"Industri pariwisata dan ekonomi kreatif harus betul-betul mengantisipasi terjadinya perubahan tren ini dan kita harus bisa betul-betul mencium perubahannya ke arah mana," kata dia.
Menurut Jokowi, setelah pandemi Covid-19 usai maka harsus ada inovasi dengan melakukan sejumlah perbaikan di segala bidang, termasuk pariwisata.
“Dengan begitu, diharap bisa cepat beradaptasi dengan perubahan tren yang kemungkinan besar akan terjadi di dunia pariwisata global," kata Jokowi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.