Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
JAKARTA, KOMPASTV - Sebanyak 15 juta data pengguna situs jual beli daring Tokopedia diduga bocor.
Sebuah akun Twitter @underthebreach mengungkap kebocoran tersebut. Dalam keterangannya, peretasan terjadi pada Maret 2020 dan mempengaruhi sekitar 15 juta data meskipun peretas menjelaskan ada lebh banyak data yang dimiliki.
Akun ini kerap membagikan kasus kebocoran data yang tersebar di internet. Netizen itu mendapat informasi peretasan Tokopedia dari sebuah forum bernama RaidForums.
Baca Juga: Polisi Tangkap Peretas Situs Resmi Kemendagri
Dalam tampilan gambar yang diunggah, belasan juta akun Tokopedia yang dibagikan tersebut mencantumkan sejumlah informasi pribadi pengguna dalam sebuah file (dump) database.
Beberapa di antaranya seperti nama akun, alamat e-mail, tanggal lahir, waktu login terakhir, nomor telepon, dan beberapa data pribadi lainnya.
Tanggapan Tokopedia
VP of Corporate Communications Tokopedia, Nuraini Razak mengakui adanya upaya pencurian data terhadap pengguna Tokopedia.
Baca Juga: Soal Ravio Patra, Mahfud MD: Hati-hati Jaga HP Agar Tak Diretas
Saat ini, sambung Nuraini, pihaknya sedang melakukan investigasi tekait dugaan pencurian data tersebut.
Nuraini memastikan informasi pengguna Tokopedia tetap terjaga, begitu juga dengan kata sandi dan informasi penting pengguna Tokopedia dilindungi dengan enkripsi.
Selain itu, Tokopedia juga menerapkan sistem kode OTP (one-time password) yang hanya bisa diakses secara real time oleh pemilik akun.
Kendati demikian, Nuraini mengimbau agar pengguna tetap mengganti password akun secara berkala agar tetap aman.
Baca Juga: Skandal Pencurian Data Pengguna Facebook
"Saat ini kami terus melakukan investigasi dan belum ada informasi lebih lanjut yang dapat kami sampaikan," ujar Nuraini dalam keterangan resmi, Sabtu (2/5/2020). Dikutip dari Kompas.com.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.