Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV – Menanggapi bentrokan yang terjadi antara anggota TNI dan Polri di Kabupaten Mamberamo Raya, Papua, Minggu pagi (12/4/2020), anggota Komisioner Kepolisian Nasional (Kompolnas), Poengky Indarti meminta agar para pelaku yang mengakibatkan tewasnya tiga anggota polisi dan sejumlah lainnya luka-luka harus mendapatkan hukuman tegas.
Baca Juga: 2 Anggota Polisi Tewas karena Bentrok dengan TNI di Mamberamo Raya Papua
Pertikaian Polri dan TNI di Papua itu korban tewas bertambah dan menjadi 3 orang, sebelumnya diinformasikan dua anggota polisi tewas.
Menurut Poengky, harus ada pemeriksaan terhadap oknum-oknum yang terlibat, baik dari Polri maupun TNI.
"Hukuman yang tegas sangat diperlukan agar peristiwa semacam ini tidak terulang lagi," ujar Poengky saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/4/2020).
Ia menuturkan, saat ini Polda Papua dan Kodam Cenderawasih sedang melakukan pengumpulan fakta-fakta penyebab terjadinya bentrokan tersebut.
Seharusnya, lanjut Poengky, bentrokan seperti itu tidak boleh terjadi.
Karena Polri dan TNI adalah alat negara yang wajib melindungi rakyat.
Poengky melanjutkan, Polri dan TNI harus bahu-membahu meningkatkan kerja sama dan solidaritas.
Ia menilai, hal ini sudah dicontohkan dengan baik oleh pimpinan Kepolisian RI dan TNI.
"Saya sungguh prihatin dan menyesalkan kejadian ini. Saya berharap hal ini dapat segera diselesaikan dengan sebaik-baiknya.," ungkap Poengky.
"Karena negara kita saat ini dalam upaya pencegahan penyebaran wabah Covid-19, maka Kompolnas sebagai pengawas fungsional Polri akan melakukan pengawasan melalui komunikasi intens dengan Polri," katanya.
Meskipun demikian, ia meyakini bahwa masalah tersebut akan dapat diselesaikan dengan baik oleh Kapolda dan Pangdam.
Untuk mengetahui duduk peristiwa bentrokan tersebut, lanjut Poengky, harus ada tim yang berasal dari Polri dan TNI yang melakukan pencarian fakta.
Tingkatkan pengawasan dengan adanya kasus ini, Kompolnas juga akan meningkatkan pengawasannya kepada Polri.
Alasannya, Poengky menambahkan, masih ada masalah keamanan di Papua secara umum terkait aksi-aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Kompolnas berharap, soliditas Polri dan TNI di Papua akan meningkatkan kepercayaan dan rasa aman masyarakat di sana.
Kompolnas juga selalu memberikan perhatian dan pengawasan untuk Papua.
Baca Juga: Bentrok TNI dan Polri di Papua Dipicu Salah Paham
"Kompolnas selalu memberikan perhatian kepada Papua. Apalagi saat ini di Kompolnas ada 2 anggota Kompolnas yang dulu Kapolda Papua pada masanya, yaitu Irjen Pol Purn Bekto Suprapto dan Irjen Pol Purn Yotje Mende," terang Poengky.
Namun, dengan adanya wabah virus corona seperti saat ini, pihaknya hanya bisa berkomunikasi dan mendapatkan informasi dari Kapolda Papua atau jajarannya tentang situasi kamtibmas Papua dengan kemajuan teknologi.
Sebelumnya diberitakan, anggota Polres Mamberamo Raya dan Satgas Yonif 755 terlibat bentrokan pada Minggu (12/4/2020) pagi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.