Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
"Gejala pernapasan berkembang cukup cepat, ke titik di mana dia perlu diintubasi dan memakai ventilator," kata dr. Keith Mortman.
Dia juga menjelaskan gambar yang menunjukkan area paru-paru yang diserang Covid-19.
"Jadi apa yang Anda lihat di video, pada dasarnya bagian biru adalah paru-paru yang lebih normal, tetapi apa pun yang Anda lihat berwarna kuning adalah paru-paru yang dihancurkan oleh virus," katanya.
Baca Juga: [UPDATE] 893 Orang Positif Corona, 35 Orang Sembuh, 78 Orang Meninggal, Kamis (26/3/2020)
Terkejut Warna Kuning
Melanjutkan penjelasannya, dr. Keith Mortman mengurai keterkejutannya saat melihat visual pada hasil model. Sang dokter tak menyangka saat melihat kondisi pasien virus corona.
Sebab berdasarkan visual yang didapat, kondisi paru-paru pasien virus corona tidak sama dengan penderita pneumonia dan flu biasa.
Hal tersebut bisa dilihat dari warna kuning yang menggambarkan bagaimana virus corona menyerang bagian paru-paru penderita.
"Sangat mengejutkan karena ini tidak seperti pneumonia yang hanya memengaruhi satu bagian kecil di paru-paru. Atau tidak seperti flu biasa," ucap dr. Keith Mortman.
Bahkan, sang dokter menyebut virus corona membuat paru-paru mengalami kerusakan yang lebih luas dibanding flu dan pneumonia.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Corona, Kemenhub Imbau Masyarakat Tidak Mudik Lebaran
Atas hasil VR perihal kondisi pasien virus corona, dr. Keith Mortman berharap publik bisa melihatnya.
Sehingga masyarakat bisa waspada dan tidak menyepelekan wabah Covid-19.
"Saya benar-benar ingin mereka dapat melihat ini dan benar-benar memahami kerusakan yang terjadi pada paru-paru. Keparahan penyakit yang disebabkan oleh hal ini. Jadi mungkin, mungkin mereka berpikir dua kali sebelum mengadakan pesta rumah atau pergi ke luar untuk kelompok besar," pungkasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.