Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Terkait kasus bunuh diri anak SMP Negeri 147 Ciracas, Jakarta Timur, Penyidik Polres Metro Jakarta Timur memeriksa ayah SN, Dinar Ariefianto Senin (20/1/2020).
Kuasa Hukum Dinar menyampaikan bahwa kliennya memberikan keterangan pada penyidik bahwa anaknya jadi korban perundungan atau bullying sebelum peristiwa bunuh diri tersebut.
Baca Juga: Siswi SMP Bunuh Diri di Sekolah, Korban Bully?
Ketua tim pengacara Dinar, Defrizal Damaris mengatakan bahwa SN pernah curhat ke kakaknya mengenai perundungan yang terjadi di sekolahnya tersebut. Kemungkinan bukan perundungan fisik, tapi diduga perundungan verbal yang sedang digali polisi.
Defrizal melanjutkan bahwa informasi mengenai perundungan tersebut baru disampaikan kakak tertua SN tersebut saat SN tengah kritis di ruang gawat darurat RS Polri Kramat Jati.
Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan belum menemukan motif bullying dalam kasus bunuh diri tersebut.
Dalam dialog Sapa Indonesia Malam Minggu (19/1), Komisioner KPAI, Retno Listyarti menjelaskan bahwa sekitar 5 persen pelajar SMA dan SMK di Jakarta rawan mengalami depresi dan punya kecenderungan bunuh diri, bahkan 3 persennya sudah melakukan percobaan bunuh diri.
Baca Juga: KPAI: 5 Persen Pelajar di Jakarta Rawan Depresi dan Bunuh Diri
SN, siswi SMPN 147 Ciracas bunuh diri dengan melompat dari lantai 4 gedung sekolahnya Selasa, 14 Januari lalu.
Peristiwa ini sempat jadi perbincangan dan trending topic di Twitter dengan tagar #RIPNadia.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.