JAKARTA, KOMPAS.TV- Anggota Komisi IV DPR RI Ajbar Abdul Kadir prihatin dengan para tengkulak dan spekulan yang memanfaatkan momentum bulan suci Ramadan untuk memainkan harga bahan pangan.
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu tak menampik, permainan harga bahan pangan dari para tengkulak dan spekulan telah merugikan rakyat kecil karena terpaksa harus membeli bahan-bahan pangan dengan harga tak wajar.
“Korban adalah rakyat kecil,” ungkap Ajbar dalam rilis yang diterima Kompas.tv, Senin (3/3/2025).
Atas dasar itu, Ajbar berharap adanya tindak tegas dari aparat penegak hukum kepada para tengkulak dan sepekulan yang kedapatan menimbun bahan pangan selama Ramadan ini.
“Harus ada tindakan tegas untuk memberikan efek jera,” katanya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Akan Pantau dan Cegah Kenaikan Harga Pangan Selama Ramadan-Hari Raya
Ajbar mengingatkan, pentingnya masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih nyaman dan penuh ketenangan dengan harga stabil dan terkendali sehingga stok bahan pangan akan membuat masyarakat Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk.
“Ramadan ini harus menjadi bulan yang penuh berkah bagi semua. Tentu dengan stabilnya harga dan terkendali stok pangan yang cukup,” pungkasnya.
Dia juga mendukung penuh langkah Presiden RI Prabowo Subianto yang memerintahkan para menterinya di bidang pangan untuk memantau dan memastikan tidak terjadi lonjakan harga pangan di awal bulan Ramadan 1446 Hijriah.
“Harus di-support upaya pemerintah yang selama ini seolah ada pembiaran para tengkulak dan spekulan memanfaatkan momentum,” kata Ajbar.
Di awal bulan Ramadan, sejumlah bahan pokok terpantau mengalami kenaikan harga. Cabai rawit merah, misalnya, melonjak drastis, harga beras naik 2-4 persen, sementara minyak goreng MinyaKita masih jauh di atas harga eceran tertinggi (HET).
Baca Juga: Polri Pastikan Stabilitas Harga Pangan Sesuai HET Selama Ramadan 2025
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah terus memantau distribusi bahan pokok selama Ramadhan agar harga tetap terkendali.
“Kami ingin memastikan masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan tenang, tanpa harus khawatir dengan harga pangan. Pasokan cukup, harga terkendali, dan distribusi kami pantau agar tidak ada yang bermain harga,” ujar Amran usai inspeksi di Pasar Kramat Jati dan Pasar Induk Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (1/3).
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.