"Akan ada pemeriksaan kesehatan gratis untuk preventif dan promosi kesehatan. Supaya nanti beban untuk pengobatan dan kuratif itu berkurang. Gitu. Ini untuk mempromosikan kesehatan dan agar masyarakat mengerti bahwa ada kesehatan yang akan mereka alami," kata Hasan dikutip dari pemberitaan Kompas.tv, Rabu (25/9/2024).
Program medical check up gratis, lanjutnya, juga sebagai upaya menjaga kualitas manusia Indonesia. Selain ada program makan bergizi gratis dan renovasi sekolah, ada juga program kesehatan ini.
"Jadi ini untuk menciptakan generasi yang lebih sehat nantinya. Supaya SDM (sumber daya manusia) ini kan bagian dari desain SDM yang berkualitas. Jadi pendidikannya harus bagus, kesehatan juga harus bagus. Kalau kesehatan enggak bagus, ya kan percuma bonus demografi kita," sambungnya.
Baca Juga: Wacana Susu Diganti Daun Kelor, Kenali Manfaat Konsumsi Daun Kelor bagi Kesehatan
Selama lima tahun, ditargetkan ada 200 juta orang yang menikmati layanan medical check up gratis. Namun untuk tahun pertama baru dialokasikan untuk 52 juta orang, yang masuk prioritas.
Untuk 2025, lanjutnya, yang diutamakan adalah masyarakat di atas usia 50 tahun dan yang memiliki potensi mengidap tuberculosis (TBC) maupun penyakit katastropik.
"(Untuk yang) ada potensi TBC atau penyakit katastropik atau mungkin orang-orang dengan usia yang di atas 50 tahun yang jadi prioritas. Jadi targetnya 52 juta medical check up ditanggung pemerintah pada 2025," ucapnya.
Baca Juga: HMPV Bayangi China Usai Covid-19, Apa Saja Gejala Penyakitnya?
Program medical check up gratis ini mencakup pemeriksaan secara rutin untuk sejumlah hal. Seperti tensi darah, pemeriksaan gula darah, cek asam urat maupun potensi penyakit katastropik.
Mengutip data BPJS Kesehatan, pada 2023 ada sejumlah katastropik yang biaya pengobatannya sangat besar. Pertama adalah jantung yang menghabiskan biaya Rp17,63 triliun, kanker Rp5,98 triliun, stroke Rp5,21 triliun, gagal ginjal Rp2,91 triliun, hemofilia Rp1,23 triliun, talasemia Rp764,50 miliar, leukemia Rp579,97 miliar, sirosis hati Rp446,44 miliar, dan siroris hati Rp446,43 miliar.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.