Kompas TV nasional peristiwa

Program Makan Bergizi Gratis Tanpa Susu, Padahal Jadi Menu Favorit Siswa, Ini Penjelasannya

Kompas.tv - 7 Januari 2025, 10:15 WIB
program-makan-bergizi-gratis-tanpa-susu-padahal-jadi-menu-favorit-siswa-ini-penjelasannya
Siswa menyantap makanan dalam uji coba makan bergizi gratis di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2024). (Sumber: ANTARA/Siti Nurhaliza)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru diluncurkan sejak Senin (6/1/2025) kemarin menuai sorotan setelah menu favorit siswa, yakni susu, tidak lagi disediakan setiap hari seperti saat masa uji coba.

Perubahan ini ternyata mengecewakan para siswa yang sudah terbiasa menikmati susu dalam menu harian mereka.

Kepala Sekolah SD Negeri 11 Pagi Slipi Nurfiati Muchtar mengungkapkan antusiasme siswa terhadap susu selama masa uji coba program.

"Untuk anak-anak kami, sebetulnya sangat senang sekali ketika uji coba, mereka mendapatkan susu setiap hari. Harapannya ke depannya kalau memang susu bisa diberikan setiap hari itu sangat senang sekali. Itu harapan anak-anak," ungkapnya dikutip dari Kompas.tv, Senin (6/1/2025).

Menanggapi hal tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi menjelaskan bahwa pembagian susu akan dilakukan dua kali seminggu.

"Sudah disampaikan, kurang lebih seminggu adalah dua kali susu dan memang tidak harus bahwasannya susu, nanti ada sebagian lainnya," jelasnya.

Baca Juga: Lengkap! Ini Isi 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat dan Pagi Ceria, Program Baru Kemendikdasmen

Meski susu tidak termasuk dalam menu harian, program ini tetap memperhatikan variasi menu dan kebiasaan makan di tiap daerah.

"Katakanlah misalnya, tidak semua daerah itu pakai nasi. Katakanlah di Papua mungkin sagu. Kalau tidak ada yang suka dengan nasi atau tidak terbiasa, bisa digantikan kentang, kemudian juga dengan protein, artinya ada variasinya," jelas Teguh mencontohkan.

Program yang telah menjangkau 3 juta siswa di seluruh Indonesia ini telah mendistribusikan 12.054 porsi makanan bergizi ke 41 sekolah di Jakarta yang penyalurannya melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah.

Untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga, Pemprov Jakarta telah merancang sistem distribusi yang efisien. Saat ini terdapat empat SPPG yang beroperasi dengan jarak maksimal 5 kilometer dari sekolah-sekolah yang dilayani.

"Nanti pada bulan Januari sudah ada 17 SPPG. Totalnya nanti untuk tahun 2025 direncanakan ada 153 SPPG yang beroperasi di Jakarta," tambah Teguh.

Baca Juga: Muhaimin Iskandar soal Tidak Ada Susu di Makan Bergizi Gratis: Semua Bertahap

Sebelumnya Menteri Koodinator Bidang Pemberdayaan Manusia (Menko PMK) Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pembagian susu dalam MBG belum siap.

Pria yang akrab dipanggil Cak Imin tersebut menyatakan pembagian susu akan dilakukan secara bertahap.

“Ya memang ada yang siap pakai susu ada yang belum siap, semua akan bertahap,” kata Muhaimin, saat meninjau Dapur Kebayunan, Tapos, Depok, Senin (6/1) dikutip dari Kompas.tv.


 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x